tag:blogger.com,1999:blog-45398631673772708322024-02-19T23:21:50.625-08:00Nadira QuiNadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.comBlogger28125tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-67076740877066706062011-06-02T08:44:00.000-07:002011-06-02T08:45:04.609-07:00Contoh Sertifikasi Nasional dan Internasional<p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);">Contoh Sertifikasi Nasional dan Internasional untuk Profesi Insinyur<br /></p><p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);">Menjadi insinyur membutuhkan proses yang sulit. Gelar insinyur tidak sembarangan diberikan kepada seseorang, butuh prosedur khusus dan persyaratan untuk mendapatkan lisensi, piagam atau dari instansi pemerintahan. Berikut ini merupakan contoh sertifikasi profesi insinyur baik nasional maupun internasional<strong></strong></p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);"><strong>a. </strong><strong>Sertifikasi Profesi Insinyur Internasional</strong></p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);">Status profesional didefinisikan secara hukum dan dilindungi oleh sebuah badan pemerintah. Di beberapa wilayah hukum hanya terdaftar atau insinyur lisensi diizinkan untuk menggunakan gelar insinyur atau praktek rekayasa profesional. Yang membedakan seorang insinyur profesional berlisensi adalah kewenangan untuk mengambil tanggung jawab hukum untuk pekerjaan engineering. Sebagai contoh, seorang insinyur berlisensi mungkin bertanda, bercap atau berstempel dokumentasi teknis seperti laporan, gambar, dan perhitungan, perkiraan desain studi, atau analisis.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);"><strong>Contoh Sertifikasi Insinyur di Kanada</strong></p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);"><strong> </strong>Di kanada gelar Professional Engineering hanya dapat digunakan oleh para insinyur berlisensi dan dilindungi dalam hukum di semua propinsi. Perijinan insinyur dilakukan melalui badan hukum yang berkuasa, seperti Profesional Engineering Ontario. Banyak dari asosiasi ini yang bertanggung jawab untuk mengatur profesi terkait. Proses pendaftaran umunya sebagai berikut:</p> <ul style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);"><li>Lulus dengan gelar dari program terakreditasi di teknik atau ilmu terapann, terakreditasi oleh Badan Akreditasi Kanada Engineering (CEAB).<strong></strong></li><li>menyelesaikan Engineer dalam Pelatihan atau ” Magang” program di bawah arahan dari P. Eng. (Ini adalah program empat tahun minimal dengan pengecualian Quebec<strong></strong></li><li>Review pengalaman kerja oleh Asosiasi,<strong></strong></li><li>Pass Profesional Praktek Ujian (isi dan format yang berbeda menurut provinsi).<strong></strong></li></ul> <p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);">Insinyur yang tidak berlisensi akan medapatkan sangsi hukun sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Misalnya Ontario: Insinyur Profesional UU RRO 1990, Peraturan 941) dari berlatih di luar pelatihan dan pengalaman mereka.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);"><strong> b. </strong><strong>Sertifikasi Profesi Insinyur Nasional</strong></p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);">Persatuan Insinyur Indonesia merupakan salah satu organisasi profesi yang mendapat tempat yang terhormat dalam masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat ilmu pengetahuan dan teknologi pada khususnya. Citra ini terbentuk sebagai hasil jerih payah perjuangan tak kenal lelah yang dilakukan oleh Pengurus PII terdahulu. Dalam rangka memenuhi tujuan yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar PII, citra tersebut perlu ditingkatkan agar selanjutnya PII menjadi sebuah organisasi profesi yang :</p> <ul style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);"><li>Mampu memberikan pelayanan yang bermanfaat bagi para anggota.</li><li>Mampu melakukan pembinaan kemampuan profesional bagi para anggotanya sehingga setara dengan para Insinyur di negara lain.</li><li>Mampu memperjuangkan aspirasi dan melindungi kepentingan insinyur Indonesia sehingga hak dan kewajiban profesionalnya dapat terpenuhi dalam rangka berperan serta secara aktif dalam Pembangunan Nasional.</li></ul> <p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);">Salah satu program utama Pengurus Pusat PII adalah melaksanakan Program Sertifikasi Insinyur Profesional Indonesia. Program ini merupakan langkah strategis PII untuk lebih mengedepankan pembinaan kemampuan profesional anggota dalam memasuki era persaingan globalisasi.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);">Pada dasarnya Sistem Sertifikasi ini merupakan pengakuan resmi atas kompetensi keprofesionalan seorang insinyur, yang sudah menempuh pendidikan sarjana teknik atau pertanian, serta sudah mengumpulkan pengalaman kerja yang cukup dalam bidang keinsinyuran yang ditekuninya. Dengan demikian masyarakat konsumen memperoleh perlindungan karena mereka yang sudah memperoleh sertifikat Insinyur Profesional adalah yang kompetensinya sudah benar-benar terbukti berdasarkan bakuan yang mengacu pada kaidah-kaidah internasional.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);">Sertifikat Insinyur Profesional diberikan dalam tiga jenis, yang sekaligus juga menunjukkan jenjang kompetensi yang dimilikinya.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);">Yang paling awal adalah Insinyur Profesional Pratama, yaitu para insinyur yang sudah bekerja lebih dari tiga tahun sejak mencapai gelar kesarjanaannya dan sudah mampu membuktikan kompetensi keprofesionalannya.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);">Yang kedua adalah Insinyur Profesional Madya, yaitu para pemegang sertifikat Insinyur Profesional Pratama yang sudah bekerja dan membuktikan kompetensinya selama paling sedikit lima tahun setelah ia memperoleh sertifikat Insinyur Profesional Pratama.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);">Yang terakhir adalah Insinyur Profesional Utama, yaitu para pemegang sertifikat Insinyur Profesional Madya yang telah bekerja dan membuktikan kompetensinya selama paling sedikit delapan tahun setelah ia memperoleh sertifikat Insinyur Profesional Madya, serta mempunyai reputasi keprofesionalan secara nasional.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);">Contoh untuk Nasional adalah <strong>BNSP, </strong>yang merupakan singkatan dari <strong>Badan Nasional Sertifikasi Profesi</strong> adalah sebuah lembaga independen yang di bentuk pemerintah berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Badan ini bekerja untuk menjamin mutu kompetensi dan pengakuan tenaga kerja pada seluruh sektor bidang profesi di Indonesia melalui proses sertifikasi.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);">Contoh untuk Internasional, Peraturan profesi engineering yaitu dibentuk oleh berbagai yurisdiksi dunia untuk melindungi keselamatan, kesejahteraan dan kepentingan lain dari masyarakat umum, dan untuk menetapkan lisensi yang digunakan seorang insinyur untuk mempunyai wewenang yang digunakan untuk memberikan layanan profesional kepada masyarakat. Status profesional dan praktek aktual dari rekayasa profesional didefinisikan secara hukum dan dilindungi oleh sebuah badan pemerintah. Ciri – ciri lain dari seorang insinyur professional berlisensi adalah memiliki otoritas pertanggung jawaban untuk pekerja insinyur engineer. Contohnya insinyur yang berlisensi dapat menandatangani, atau memberikan ijin dari dokumen – dokumen teknis penting seperti laporan, gambar, perhitungan untuk sebuah study, perhitungan detail, desain perkiraan, dan analisa.</p><p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);">SUMBER:<br /></p><p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);"><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Regulation_and_licensure_in_engineering">http://en.wikipedia.org/wiki/Regulation_and_licensure_in_engineering</a></p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(153, 51, 153);"><span style="text-decoration: underline;"><a href="http://www.jurnalinsinyurmesin.com/index.php?option=com_content&view=article&id=29&Itemid=3">http://www.jurnalinsinyurmesin.com/index.php?option=com_content&view=article&id=29&Itemid=3</a></span></p>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-28150588589310061632011-06-02T08:41:00.000-07:002011-06-02T08:43:13.614-07:00Prosedur dan Persyaratan untuk Mengambil Ujian Sertifikasi untuk Setiap jenis Profesi (Bidang Teknologi Informasi)<span style="font-size: 12pt; font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204);">Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum<br />Lembaga Sertifikasi Profesi<br /><br />1. Ruang Lingkup<br />Pedoman ini merupakan persyaratan untuk LSP dengan persyaratan tertentu, termasuk pengembangan dan<br />pemeliharaan skema sertifikasi profesi.<br /><br />CATATAN Di beberapa negara, lembaga yang memverifikasi kesesuaian kompetensi profesi dengan persyaratan yang ditetapkan disebut “lembaga sertifikasi”, di negara lain disebut “lembaga registrasi”,”lembaga asesmen dan registrasi” atau “lembaga sertifikasi/registrasi/lembaga lisensi”, dan yang lainnya menyebut“registrar”. Pedoman ini menggunakan istilah “lembaga sertifikasi”. Namun demikian, istilah ini digunakan<br />dalam arti luas.<br /><br />2. Acuan Normatif<br />Dokumen yang diacu berikut diperlukan dalam penerapan pedoman ini. Apabila ada perubahan (amademen),<br />dokumen yang diacu menggunakan dokumen yang mutakhir. Kosakata umum SNI 19-9000-2001, Sistem<br />manajemen mutu – Dasar-dasar dan Kosakata.<br /><br />3. Istilah dan Definisi<br /><br />3.1 Banding<br />Permintaan dari pemohon, kandidat atau profesi yang disertifikasi untuk mempertimbangkan kembali<br />keputusan yang merugikan yang dibuat oleh LSP terkait dengan status sertifikasi yang diajukan oleh yang<br />bersangkutan.<br /><br />3.2 Peserta Uji Kompetensi<br />Pemohon yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk dapat ikut serta dalam proses sertifikasi.<br /><br />3.3 Proses sertifikasi<br />Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP untuk menetapkan bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup permohonan, evaluasi, keputusan sertifikasi, survailen dan sertifikasi ulang.<br /><br />3.4 Skema sertifikasi<br />Persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan menggunakan standar dan aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama.<br /><br />3.5 Sistem sertifikasi<br />Kumpulan prosedur dan sumber daya untuk melakukan proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasinya, untuk menerbitkan sertifikat kompetensi termasuk pemeliharaannya.<br /><br />3.6 Kompetensi<br />Kemampuan yang dapat diperagakan untuk menerapkan pengetahuan dan/atau keterampilan sesuai dengan<br />atribut personal sebagaimana yang ditetapkan dalam skema sertifikasi.<br /><br />3.7 Keluhan<br />Permintaan penilaian kesesuaian selain banding, oleh suatu organisasi perorangan terhadap LSP, untuk melakukan tindakan perbaikan yang berkaitan dengan kegiatan LSP atau pelanggannya.<br /><br />3.8 Evaluasi<br />Proses penilaian profesi terhadap pemenuhan persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi untuk mengambil keputusan sertifikasi<br /><br />3.9 Ujian<br />Mekanisme yang merupakan bagian dari asesmen untuk mengukur kompetensi calon dan menggunakan satu atau lebih metode misalnya metode tertulis, lisan, praktek dan pengamatan.<br /><br />3.10 Asesor kompetensi<br />Seseorang yang mempunyai kualifikasi yang relevan dan kompeten untuk melaksanakan dan/atau menilai<br />ujian.<br /><br />3.11 Kualifikasi<br />Peragaan dari atribut personal, pendidikan, pelatihan dan/atau pengalaman kerja Profesi.<br /><br />4. Persyaratan untuk LSP<br /><br />4.1 Lembaga sertifikasi<br /><br />1. Kebijakan, prosedur, dan administrasi lembaga sertifikasi harus terkait dengan kriteria sertifikasi, harus jujur dan wajar terhadap seluruh calon dan harus memenuhi semua persyaratan dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. LSP tidak boleh menggunakan prosedur yang menghambat dan menghalangi akses oleh pemohon dan calon, kecuali yang ditetapkan dalam pedoman ini.<br /><br />2. LSP harus menetapkan kebijakan dan prosedur untuk pemberian, pemeliharaan, perpanjangan,<br />penundaan atau pencabutan sertifikai serta perluasan/pengurangan ruang lingkup sertifikasi yang <span style=""> </span>diajukan.<br /><br />3. LSP harus membatasi persyaratan, evaluasi dan keputusan sertifikasinya, sesuai dengan hal-hal spesifik<br />yang berkaitan dengan ruang lingkup sertifikasi.<br /><br />4.2 Struktur organisasi<br /><br />1. Struktur LSP harus dibentuk sedemikian rupa sehingga memberikan kepercayaan kepada pihak terkait<br />atas kompetensi, ketidakberpihakan dan integritasnya. Secara khusus, lembaga sertifikasi harus :<br />a) independen dan tidak memihak dalam kaitannya dengan pemohon, calon dan profesi yang disertifikasi, termasuk dengan pemiliki dan pelanggannya dan harus mengambil langkah yang dapat menjamin operasi yang layak,<br />b) bertanggung jawab atas keputusannya berkaitan dengan pemberian, pemeliharaan, perpanjangan,<br />penundaan dan pencabutan sertifikasi serta perluasan/pengurangan ruang lingkup yang diajukan.<br />c) mengidentifikasi manajemen (kelompok atau profesi) yang memiliki tanggung jawab menyeluruh untuk:<br />- evaluasi, sertifikasi dan survailen sebagaimana ditetapkan dalam pedoman ini, dalam persyaratan<br />- kompetensi dan dalam dokumen relevan lain yang berlaku. perumusan kebijakan operasi LSP, yang berkaitan dengan sertifikasi profesi.<br />- keputusan sertifikasi,<br />- penerapan kebijakan dan prosedurnya<br />- keuangan lembaga sertifikasi, dan<br />- pendelegasian kewenangan kepada beberapa komite atau perorangan untuk melakukan kegiatan yang ditetapkan atas namanya.<br />d)memiliki dokumen legalitas hukum atau bagian dari legalitas hukum<br /><br />4.2.2 LSP harus memiliki struktur terdokumentasi yang menjaga ketidakberpihakan termasuk ketentuan yang menjamin ketidakberpihakan pengoperasian LSP. Struktur ini harus melibatkan partisipasi semua pihak penting yang terkait dalam pengembangan kebijakan dan prinsip-prinsip tentang substansi dan fungsi sistem sertifikasi, tanpa adanya pihak yang mendominasi.<br /><br />4.2.3 LSP harus membentuk komite skema atau nama lain, yang harus bertanggung jawab dalam pengembangan dan pemeliharaan skema sertifikasi untuk setiap jenis sertifikasi yang dipertimbangkan. Komite skema harus diwakili oleh pihak penting terkait secara seimbang (tanpa ada pihak yang lebih mendominasi). Jika ada skema sertifikasi yang dikembangkan oleh organisasi selain lembaga sertifikasi, maka pengembangan skema tersebut harus mengikuti prinsip-prinsip yang sama.<br /><br />4.2.4 LSP harus:<br />a) memiliki sumber keuangan yang diperlukan untuk operasi sistem sertifikasi dan untuk membiayai pertanggunggugatan (liability) yang mungkin timbul.<br />b) memiliki kebijakan dan prosedur yang membedakan antara sertifikasi profesi dan kegiatan lainnya,<br />c) menjamin bahwa kegiatan lembaga yang terkait tidak mengkompromikan kerahasiaan objektivitas dan ketidakberpihakan dari sertifikasinya.<br /><br />4.2.5 LSP tidak boleh menawarkan atau memberikan pelatihan atau membantu pihak lain dalam penyiapan jasa tersebut.<br /><br />4.2.6 LSP harus menetapkan kebijakan dan prosedur (seperti pedoman pelaksanaan) untuk penyelesaian banding dan keluhan yang diterima dari pemohon, calon, profesi yang disertifikasi dan atasan/institusi tempat profesi yang disertifikasi bekerja serta dari pihak lain mengenai proses kriteria sertifikasi, termasuk kebijakan dan prosedur untuk kinerja profesi yang disertifikasi. Kebijakan dan prosedur tersebut harus menjamin bahwa banding dan keluhan diselesaikan secara independen, tegas dan tidak berpihak.<br /><br />4.2.7 LSP harus memperkerjakan personil permanen atau personil kontrak dalam jumlah yang memadai dengan pendidikan, pelatihan, pengetahuan teknis dan pengalaman yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi sertifikasi sesuai dengan jenis, rentang dan volume pekerjaan yang dilakukan di bawah tanggung jawab manajemen.<br /><br />4.3 Pengembangan dan pemeliharaan skema sertifikasi<br /><br />4.3.1 LSP harus menetapkan metode dan mekanisme untuk digunakan dalam mengevaluasi kompetensi calon dan harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang sesuai untuk pengembangan awal dan pemeliharaan berkelanjutan dari metode dan mekanisme tersebut.</span> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204);"><span style="font-size: 12pt;"><br />CATATAN lampiran A memberikan panduan untuk pengembangan dan pemeliharaan skema sertifikasi.<br /><br />4.3.2 LSP harus menetapkan suatu proses pengembangan dan pemeliharaan skema sertifikasi yang mencakup kaji ulang dan validasi skema yang dilakukan oleh komite skema.<br /><br />4.3.3 LSP harus segera memberikan informasi mengenai setiap perubahan di dalam persyaratan kepada wakil- wakil komite. LSP harus mempertimbangkan pendapat yang disampaikan oleh komite skema sebelum memutuskan bentuk perubahan yang tepat dan tanggal efektif berlakunya perubahan. Setelah pengambilan keputusan dan publikasi mengenai perubahan persyaratan, LSP harus memberikan informasi kepada pihak- pihak yang terkait dan profesi yang disertifikasi. LSP harus memverifikasi bahwa setiap profesi yang disertifikasi memenuhi persyaratan yang diubah dalam periode waktu, yang penetapannya harus mempertimbangkan pendapat komite skema.<br /><br />4.3.4 Kriteria kompetensi profesi yang dievaluasi harus ditetapkan oleh LSP sesuai dengan pedoman ini dan dokumen relevan lainnya. Jika diperlukan penjelasan untuk penerapan dokumen tersebut terhadap skema sertifikasi yang spesifik, maka penjelasan tersebut harus dirumuskan oleh para ahli, disahkan oleh komite skema dan dipublikasikan oleh lembaga sertifikasi.<br /><br />4.3.5 Sertifikasi tidak boleh dibatasi atas dasar keuangan atau kondisi lain yang tidak semestinya, seperti keanggotaan dalam asosiasi atau kelompok. Sertifikat kelulusan suatu lembaga pelatihan yang diakui dapat menjadi persyaratan skema sertifikasi. Pengakuan atau persetujuan tersebut oleh LSP, tidak boleh dilakukan dengan mengkompromikan ketidakberpihakan atau mengurangi bobot persyaratan evaluasi dan sertifikasi.<br /><br />4.3.6 LSP harus mengevaluasi metode ujian calon. Penyelenggaraan ujian harus jujur, absah dan dapat dipertanggungjawabkan. Minimum 1 tahun sekali, metodologi dan prosedur yang tepat (seperti pengumpulan dan pemeliharaan data statistik) harus ditetapkan untuk menegaskan kembali kejujuran, keabsahan, kepercayaan dan kinerja umum setiap ujian dan semua perbaikan perbedaan yang teridentifikasi.<br /><br />4.4 Sistem manajemen<br /><br />4.4.1 LSP harus menggunakan sistem manajemen yang didokumentasikan dan mencakup semua persyaratan pedoman ini serta menjamin efektifitas penerapan persyaratan tersebut.<br /><br />4.4.2 LSP harus menjamin bahwa:<br />a) sistem manajemen ditetapkan dan dipelihara sesuai dengan pedoman ini, dan<br />b) sistem manajemennya dimengerti dan diterapkan pada semua tingkat organisasi.<br /><br />4.4.3 LSP harus mempunyai sistem pengendalian dokumen dan audit internal serta kaji ulang manajemen yang sudah diterapkan termasuk ketentuan untuk perbaikan berkelanjutan, tindakan koreksi dan pencegahan.<br /><br />4.5 Subkontrak<br /><br />4.5.1 Jika LSP memutuskan untuk mensubkontrakkan pekerjaan yang berkaitan dengan asesmen kepada asesor subkontrak, maka perjanjian terdokumentasi yang mencakup pengaturan, termasuk kerahasiaan dan pencegahan konflik kepentingan harus dituliskan. Keputusan sertifikat tidak boleh disubkontrakkan.<br /><br />4.5.2 LSP harus:<br />a) bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan yang disubkontrakkan dan tetap bertanggung jawab atas pemberian, pemeliharaan, perpanjangan, perluasan dan pengurangan ruang lingkup, penundaan atau pencabutan sertifikasi.<br />b) menjamin bahwa subkontraktor tersebut kompeten dan memenuhi ketentuan yang berlaku dalam pedoman ini, dan tidak terlibat baik secara langsung atau melalui atasannya dengan pelatihan atau pemeliharaan sertifikasi personel sedemikian rupa sehingga kerahasiaan dan kenetralan dapat dikompromikan. memelihara daftar subkontraknya dan menilai serta memantau kinerjanya sesuai prosedur yang didokumentasikan.<br /><br />4.6.1 LSP harus memelihara sistem rekaman sesuai dengan kondisi dan peraturan perundang-undangan, termasuk cara-cara untuk mengkonfirmasikan status profesi yang disertifikasi. Rekaman harus membuktikan bahwa proses sertifikasi telah dipenuhi secara efektif, khususnya yang berkaitan dengan formulir permohonan, laporan evaluasi, kegiatan survailen, dan dokumen lain yang terkait dengan pemberian, pemeliharaan, perpanjangan, perluasan, pengurangan, penundaan dan pencabutan sertifikasi.<br /><br />4.6.2 Rekaman harus diidentifikasi, diatur dan dimusnahkan dengan cara yang sesuai untuk menjamin integritas proses dan kerahasiaan informasi tersebut. Rekaman harus disimpan selama periode waktu tertentu untuk memberikan jaminan kepercayaan berkelanjutan, minimal satu siklus sertifikasi penuh, atau sebagaimana yang dipersyaratkan dalam perjanjian pengakuan, kontrak, hukum dan kewajiban lainnya.<br /><br />4.7 Kerahasiaan<br />LSP harus menjaga kerahasiaan semua informasi yang diperoleh selama proses kegiatannya, melalui komitmen terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Komitmen tersebut harus dilaksanakan oleh semua individu/personil yang bekerja di lembaga sertifikasi, termasuk anggota komite dan lembaga atau individu dari luar yang bekerja atas namanya. Informasi tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak yang tidak berwenang tanpa persetujuan tertulis dari organisasi atau individu dari mana informasi diperoleh, kecuali bila perundang-undangan mensyaratkan informasi tersebut harus diungkapkan. Bila lembaga sertifikasi disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan untuk mengumumkan informasi tersebut, organisasi atau individu yang bersangkutan harus diberitahu sebelumnya tentang informasi yang diberikan.<br /><br />4.8 Keamanan<br />Seluruh soal-soal ujian dan bahan-bahan yang terkait harus dipelihara dalam suatu lingkungan yang aman oleh LSP, atau subkontraktornya untuk melindungi kerahasiaan bahan-bahan tersebut selama masa pakainya.<br /><br />Persyaratan untuk personil permanen atau yang dikontrak oleh lembaga sertifikasi<br /><br />5.1.1 LSP harus menetapkan persyaratan kompetensi bagi personil permanen atau yang dikontrak yang terlibat dalam proses sertifikasi.<br /><br />5.1.2 LSP mewajibkan personil permanen atau yang dikontrak untuk menandatangai dokumen yang menyatakan komitmennya untuk memenuhi peraturan yang ditetapkan oleh lembaga sertifikasi, termasuk hal- hal yang berkaitan dengan kerahasiaan dan kebebasan dari pengaruh komersial dan pengaruh lainnya dari setiap hubungan sebelum dan/atau saat ini dengan profesi yang diuji yang dapat mengkompromikan kenetralannya.<br /><br />5.1.3 Uraian tugas dan tanggung jawab yang terdokumentasi dengan jelas harus tersedia bagi setiap Profesi permanen atau yang dikontrak. Mereka harus dilatih sesuai dengan bidang tugasnya, sehingga yang bersangkutan menyadari pentingnya sertifikasi yang ditawarkan. Semua personil yang terlibat dalam setiap aspek kegiatan sertifikasi harus memiliki kualifikasi pendidikan, pengalaman dan keahlian teknis yang sesuai dengan kriteria kompetensi untuk tugas yang ditetapkan.<br /><br />5.1.4 LSP harus membuat dan memelihara dokumentasi mutakhir mengenai kualifikasi setiap personil.<br />Informasi tersebut harus mudah diakses oleh personil permanen atau yang dikontrak dan harus mencakup:<br />a) nama dan alamat;<br />b) organisasi dan jabatannya;<br />c) pendidikan, jenis dan status personil;<br />d) pengalaman dan pelatihan yang relevan dengan bidang tugasnya;<br />e) tanggung jawab dan kewajibannya dalam lembaga sertifikasi;<br />f) penilaian kinerja;<br />g) tanggal pemuktakhiran rekaman<br />h) tanggal pemutakhiran rekaman<br /><br />5.2 Persyaratan Asesor Kompetensi<br /><br />5.2.1 Asesor kompetensi harus memenuhi persyaratan LSP berdasarkan persyaratan kompetensi yang berlaku dan dokumen relevan lainnya.<br />Dalam proses pemilihan asesor yang ditugaskan untuk suatu ujian atau bagian dari suatu ujian harus dijamin bahwa asesor kompetensi tersebut minimal:<br />a) mengerti skema sertifikasi yang relevan;<br />b) memiliki pengetahuan yang cukup mengenai metode ujian dan dokumen ujian yang relevan;<br />c) memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang yang akan diuji;<br />d) mampu berkomunikasi dengan efektif baik secara lisan maupun tulisan dalam bahasa yang digunakan dalam ujian, dan<br />e) bebas dari kepentingan apapun sehingga dapat melakukan penilaian (asesmen) dengan tidak memihak dan tidak diskriminatif.<br /><br />5.2.2 Jika seseorang asesor kompetensi mempunyai potensi konflik kepentingan dalam ujian dengan calon, LSP harus mengambil langkah-langkah untuk menjamin bahwa kerahasiaan dan kenetralan ujian tidak dikompromikan.<br /><br />6. Proses sertifikasi<br /><br />6.1 Permohonan<br /><br />6.1.1 Berdasarkan permintaan pemohon, LSP harus memberikan uraian rinci yang mutakhir mengenai proses sertifikasi untuk setiap skema sertifikasi yang sesuai (termasuk biaya). Di samping itu LSP memberikan dokumen yang memuat persyaratan sertifikasi, hak pemohon, serta kewajiban profesi yang disertifikasi<br /><br /><br />6.1.2 LSP harus mensyaratkan kelengkapan permohonan, yang ditandatangi oleh pemohon yang meminta sertifikasi dan mencakup:<br />a) lingkup sertifikasi yang diajukan;<br />b) pernyataan bahwa profesi yang bersangkutan setuju memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk evaluasi;<br />c) rincian kualifikasi yang relevan didukung dengan bukti dan rekomendasi;<br />d) informasi umum pemohon, seperti nama, alamat dan informasi lain yang disyaratkan untuk identifikasi Profesi.<br /><br />6.2.1 LSP harus mengkaji ulang permohonan sertifikasi untuk menjamin bahwa:<br /><br />LSP mempunyai kemampuan untuk memberikan sertifikasi sesuai ruang lingkup yang diajukan;<br />LSP menyadari kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon dan dengan alasan yang tepat dapat mengakomodasikan keperluan khusus pemohon seperti bahasa dan/atau ketidakmampuan (disabilities) lainnya;<br />pemohon mempunyai pendidikan, pengalaman dan pelatihan yang disyaratkan dalam skema.<br /><br />6.2.2 LSP harus menguji kompetensi profesi berdasarkan persyaratan skema melalui satu atau lebih metode seperti tertulis, lisan, praktek, pengamatan atau cara lain.<br /><br />6.2.3 Ujian harus direncanakan dan disusun sedemikian rupa sehingga dapat menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon.<br /><br />6.2.4 LSP harus membuat prosedur pelaporan yang menjamin kinerja dan hasil evaluasi termasuk kinerja dan hasil ujian, yang didokumentasikan secara tepat dan dimengerti.<br /><br />6.3 Keputusan sertifikasi<br /><br />6.3.1 Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk seorang calon oleh LSP harus berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama proses sertifikasi. Personel yang membuat keputusan sertifikasi tidak boleh berperan serta dalam pelaksanaan ujian atau pelatihan calon.<br /><br />6.3.2 LSP harus memberikan sertifikasi kepada semua Profesi yang disertifikasi. LSP harus memelihara kepemilikan sertifikat. Sertifikat tersebut dapat dalam bentuk surat, kartu atau media lainnya, yang ditandatangi atau disahkan oleh Personel LSP yang bertanggung jawab.<br /><br />6.3.3 Sertifikat tersebut minimal harus memuat informasi berikut:<br />a) nama Personel yang disertifikasi dan nomor sertifikat;<br />b) nama lembaga sertifikasi;<br />acuan persyaratan kompetensi atau dokumen relevan lain, termasuk hal-hal yang menjadi <span style=""> </span>dasar dalam<br />- sertifikasi;<br />- ruang lingkup sertifikasi termasuk batasannya;<br />- tanggal efektif sertifikasi dan masa berlaku;<br /><br />6.4.1 LSP harus menetapkan proses survailen untuk memantau pemenuhan profesi yang disertifikasi dengan persyaratan skema sertifikasi yang relevan.<br /><br />6.4.2 LSP harus memiliki prosedur dan aturan untuk pemeliharaan sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi.<br />Aturan tersebut termasuk frekuensi dan cakupan kegiatan survailen harus disahkan oleh komite skema. Aturan tersebut harus cukup menjamin adanya evaluasi yang jujur untuk mengkonfirmasikan kompetensi Personel yang disertifikasi.<br /><br />6.5 Sertifikasi ulang<br /><br />6.5.1 LSP harus menetapkan persyaratan sertifikasi ulang sesuai dengan persyaratan kompetensi dan dokumen relevan lain untuk menjamin bahwa profesi yang disertifikasi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir.<br /><br />6.5.2 LSP harus memiliki prosedur dan aturan untuk pemeliharaan sertifikat sesuai dengan skema sertifikasi. Aturan tersebut termasuk frekuensi dan cakupan kegiatan sertifikasi ulang harus disahkan oleh komite skema. Aturan tersebut harus cukup menjamin adanya evaluasi yang jujur untuk mengkonfirmasikan kompetensi profesi yang disertifikasi.<br /><br />6.6 Penggunaan sertifikat<br /><br />6.6.1 LSP harus mensyaratkan bahwa profesi yang disertifikasi menandatangani persetujuan untuk:<br />a) memenuhi ketentuan skema sertifikasi yang relevan;<br />b) menyatakan bahwa sertifikasinya hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang diberikan;<br />c) tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan LSP dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah;<br />d) menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi yang memuat acuan LSP setelah dibekukan atau dicabut sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP yang menerbitkannya, dan<br />e) tidak menyalahgunakan sertifikat.<br /><br />6.6.2 Acuan sertifikasi yang tidak sesuai atau penyalahgunaan sertifikat dalam publikasi, katalog, dll, harus ditangani oleh LSP dengan tindakan perbaikan seperti penundaan atau pencabutan sertifikasi, pengumuman pelanggaran dan, jika perlu tindakan hukum lainnya.</span></p>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-56260696196129893042011-06-02T08:34:00.000-07:002011-06-02T08:36:30.121-07:00LEMBAGA YANG MELAKUKAN SERTIFIKASI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI<p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);">Persaingan kompetensi sumber daya manusia di era globalisasi semakin tajam menyebabkan perlunya peningkatan kemampuan sumber daya manusia setempat yang diakui memiliki kompetensi di bidangnya masing masing untuk menghindari marginalisasi tenaga kerja lokal.<br />Mengantisipasi hal tersebut maka dibentuklah suatu lembaga-lembaga yang menangani urusan sertifikasi profesi (khususnya di bidang IT). Lembaga-lembaga apa saja itu ?? Simak penjelasannya dibawah ini :</p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span><b>LSP-Telematika</b></span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>LSP Telematika dibentuk oleh pemerintah dan setelah terbentuk harus dilaksanakan oleh komunitas Telematika dan bersifat independen. Bertugas menyelenggarakan standarisasi kompetensi kerja, menyiapkan materi uji serta mengakreditasi unit-unit Tempat Uji Kompetensi dan menerbitkan Sertifikasi Kompetensi bidang Telematika.</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);"><span></span>Keuntungan Sertifikasi di LSP-Telematika</p><p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);">LSP Telematika merupakan lembaga yang bersifat independen dan profesional dalam menyelenggarakan standarisasi, uji kompetensi dan sertifikasi bagi para profesional di bidang telematika. Dalam perkembangannya, LSP Telematika menjadi rujukan profesionalisme bagi industri telematika di dalam dan luar negeri. Sertifikat yang dikeluarkan LSP Telematika merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi.</p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>Materi uji kompetensi LSP Telematika disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang sudah disahkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Penyusun SKKNI merupakan ahli telematika yang berasal dari Departemen Komunikasi dan Informatika, Departemen Pendidikan, Kementrian Ristek dan beberapa perusahaan TI di Indonesia.</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>Dalam penyelenggaraan uji kompetensi, LSP Telematika menggunakan test engine dengan software yang integritasnya tidak diragukan lagi. LSP Telematika merupakan pemegang lisensi Automated Testing Software (ATS) di Indonesia. Ujian diselenggarakan dengan berbasis komputer yakni suatu tes yang dipandu dan dikerjakan melalui media komputer termasuk penilaiannya.</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><b><span>LSP-TIK</span></b></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);">Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Indonesia (LSP TIK) didirikan pada tanggal 1 Mei 2007, dengan tujuan untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga yang kompeten di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi.</p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);">Perkembangan teknologi informasi yang cepat dan dengan adanya kebutuhan tenaga kerja profesional maka dibutuhkan pengakuan kompetensi para tenaga profesional baik nasional ataupun internasional. Pengakuan tersebut bisa diperoleh jika telah dinyatakan kompeten dalam bidang informasi dan komunikasi oleh sebuah lembaga yang mendapatkan lisensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).</p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>LSP TIK merupakan lembaga yang telah memiliki lisensi dari BNSP (Keputusan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 19/BNSP/VII/2007) untuk melakukan proses pembuktian bahwa seorang tenaga yang profesional benar-benar kompeten dalam bidang kompetensinya. Sehingga tenaga professional tersebut mendapatkan pengakuan Kompetensi profesi yang dimilikinya baik secara Nasional ataupun Internasional.</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>Pembuktian kompetensi yang dilakukan oleh LSP TIK berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang merupakan rumusan kemampuan profesi seseorang yang mencakup seluruh aspek yang diperlukan untuk menentukan kompetensi seseorang, misalnya pengetahuan, ketrampilan, keahlian, dan sikap. Seseorang yang sudah dinyatakan kompeten harus member laporan kepada LSP TIK minimal satu tahun satu kali, sehingga kompetensi pada profesionalismenya tetap tercatat dan diakui oleh LSP TIK maupun BNSP.</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>Untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga yang kompeten di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi baik secara Nasional dan Internasional maka LSP TIK juga beracuan pada standar Internasional, dengan adanya dukungan Standar kompetensi Internasianal dari Microsoft, Adobe, dan Oracle.</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>Dengan usia yang masih hampir dua tahun LSP TIK sudah bisa menunjukkan kompetensinya sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi yang bisa dipercaya oleh profesionalisme Teknologi Informasi dan Telekomunikasi baik dari Lembaga Pemerintahan, Lembaga Swasta ataupun perseorangan yang bergelut dan berprofesi di bidang Teknologi Informasi dan Telekomuniasi. LSP TIK sudah melakukan pembuktian kompetensi nasional seperti di beberapa lembaga pemerintahan (Solo, Jogja, Cirebon), BUMN (PT.INTI, PLN), perusahaan Swasta, bahkan para profesional di bidang Informasi dan Komunikasi yang secara pribadi sadar akan pentingnya kemampuan pengakuan Kompetensi profesi dari LSP TIK.</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>Dalam pembuktian kompetensi, LSP TIK membagi menjadi beberapa profesi yang secara umum adalah :</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>1. Kompetensi profesi Programming .</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>2. Kompetensi profesi Networking.</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>3. Kompetensi profesi Aplikasi Perkantoran.</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>4. Kompetensi profesi Desain Grafis.</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>5. Kompetensi profesi Multimedia.</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>KOMPETENSI PROFESI PROGRAMMING</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>Dalam Uji kompetensi Programming diperuntukkan kepada para profesinoalisme dalam bidang programming baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi programming secara perseorangan.<br />Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi programming adalah :</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• PRACTICAL PROGRAMMER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• JUNIOR PROGRAMMER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• PROGRAMMER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• SENIOR PROGRAMMER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• ANALYST PROGRAMMER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• JUNIOR WEB PROGRAMMER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• WEB PROGRAMMER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• WEB MASTER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• JUNIOR DATABASE PROGRAMMER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• DATABASE PROGRAMMER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• SENIOR DATABASE PROGRAMMER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• JUNIOR MULTIMEDIA PROGRAMMER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• MULTIMEDIA PROGRAMMER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• QUALITY ASSURANCE</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><br /><span>KOMPETENSI PROFESI NETWORKING</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>Dalam Uji kompetensi Networking diperuntukkan kepada para profesinoalisme dalam bidang networking baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi networking secara perseorangan.<br /><br />Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi networking adalah :<br />• TECHNICAL SUPPORT</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• JUNIOR NETWORK ADMINISRATOR</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• NETWORK ADMINISTRATOR</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• SENIOR NETWORK ADMINISTRATOR</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• JUNIOR SYSTEM ADMINISRATOR</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• SENIOR SYSTEM ADMINISRATOR</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span> </span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>KOMPETENSI PROFESI APLIKASI PERKANTORAN</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>Dalam Uji kompetensi Aplikasi Perkantoran bukan hanya diperuntukkan kepada para profesinoalisme yang langsung berkaitan dengan aplikasi perkantoran, tetapi kepada seluruh profesonalisme lain yang dalam kebutuhannya juga menggunakan aplikasi perkantoran dalam kegiatannya baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi secara perseorangan.<br /><br />Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi aplikasi perkantoran ini adalah :</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• ACCOUNTAN</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• ADMINISTRASI</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• BASIC HELP DESK</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• HELP DESK</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• PROGRAMER dengan ADVANCE OFFICE</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span> </span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>Secara level tingkatan untuk Aplikasi Perkantoran , adalah :</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• Basic.</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• Advance.</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• Specialist. (penggunaan aplikasi perkantoran untuk hal-hal kusus, misalkan programmer denga</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>menggunakan macro programming dalam aplikasi perkantoran).</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>KOMPETENSI PROFESI DESAIN GRAFIS</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>Dalam Uji kompetensi Desain Grafis diperuntukkan kepada para profesinoalisme dalam bidang Desain Grafis baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi Desain Grafis secara perseorangan.<br /><br />Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi Desain Grafis adalah :<br />• DESAINNER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• KARTUNIS</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• LAYOUTER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• EDITOR</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• PHOTOGRAPHER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><br /><span>KOMPETENSI PROFESI MULTIMEDIA</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>Dalam Uji kompetensi Multimedia diperuntukkan kepada para profesinoalisme dalam bidang Multimedia baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni prohttp://www.blogger.com/img/blank.giffesi Multimedia secara perseorangan.</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>http://www.blogger.com/img/blank.gif<br /><br /><br /></span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi Multimedia adalah :</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• ANIMATOR</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• TV PRODUSER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• KAMERAMEN</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• PEMBUAT NASKAH FILM</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• DUBBER</span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; font-family: courier new; color: rgb(204, 102, 204);" title="MsoNormalCxSpMiddle"><span>• DLL</span></p>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-10331726586155006872011-05-19T07:44:00.000-07:002011-05-19T07:45:25.340-07:00TEKNIK - TEKNIK ESTIMASI<p style="font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;"> Ada tiga teknik yang digunakan untuk melakukan estimasi, yaitu :</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;">1. Keputusan Profesional<br />Katakanlah bahwa anda merupakan orang yang memiliki pengalaman yang luas dalam membuat program “report generation modules”. Anda melakukannya dengan pendekatan<br />merancang report tersebut dan memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat program tersebut. Setelah mempelajari rancangan program selama 5 menit, programmer lalu menutup matanya selama 5 menit (dia tidak tidur, tetapi berhitung), dan kemudian mengatakan “15 hari”. Inilah yang disebut Keputusan Profesional murni. Keuntungan dari teknik ini adalah cepat , dan jika seseorang sudah ahli dalam teknik ini, maka estimasinya pasti akan lebih akurat. Sedangkan kerugian dari teknik ini adalah bahwa anda membutuhkan seorang ahli yang berpengalaman dalam bidang ini, dan beberapa ahli tersebut akan bekerja keras untuk mendapatkan estimasi yang tepat.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;">2. Sejarah<br />Jalan keluar dari ketergantungan pada orang dan untuk membuat estimasi lebih khusus, yaitu anda harus mengerti tentang sejarahnya. Tulislah berapa lama masing-masing tugas dapat<br />diselesaikan dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut. Anda dapat membandingkan tuagas yang akan diestimasik dengan tugas yang sama yang dikerjakan lebih awal, setelah itu mulailah dengan melakukan estimasi. Hal ini dimaksudkan agar anda menjabarkan suatu proyek ke dalam beberapa tugas yang biasanya diulang dan mudah untuk dibandingkan.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;">3. Rumus-rumus<br />Ada beberapa rumus yang digunakan dalam software estimasi. Software yang baik untuk diketahui adalah COCOMO (Referensi). COCOMO dapat digunakan untuk memperkirakan biaya proyek, usaha (person months), jadwal, dan jumlah staf untuk masing-masing fase berikut ini :<br />Preliminary Design – our Analysis Phase</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;">Detailed Design (DD) – our Design Phase</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;">Code and Unit Tes (CUT) – same as ours</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;">System Test – our System Test and Acceptance Phase</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;">Ada 3 tipe penginputan dengan COCOMO</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;">ATURAN PERSETUJUAN ESTIMASI PADA DEC<br />(DAN PERUSAHAAN BESAR LAINNYA)</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;">Apakah perusahaan besar seperti DEC menggunakan pendekatanpendekatan<br />ini ? Ya, mereka menggunakan rumus-rumus, tetapi mereka tetap mengikuti aturan berikut ini :<br />• Jangan pernah menanyakan pada seseorang yang tidak<br />berpengalaman untuk melakukan estimasi.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;">• Lakukan estimasi secara berkelompok, jika anda mampu<br />menyediakan sumber daya manusianya.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;">• Jangan memaksa melakukan estimasi pada seseorang profesional,<br />seperti programmer.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;">• Jangan pernah mengambil rata-rata dari estimasi yang berbeda.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;">• Membagi persoalan menjadi bagian kecil secara mendetail selama<br />satu minggu atau kurang.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;">• Selalu tambahkan (kalikan ?) untuk kejadian yang tidak pasti.<br />Lihat bagian manajemen risiko.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;">• Selalu berikan jangka waktu ketika melakukan estimasi bagi<br />manajer atau klien.</p> <p style="font-family: courier new; color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;">• Gunakan naluri anda.</p> <span style="color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold; font-family: courier new;" class="post-author vcard"> </span>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-1473878483587822032011-05-03T20:05:00.001-07:002011-05-03T20:06:35.387-07:00MODEL PENGEMBANGAN STANDAR PROFESI<div style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 204);"><span style="font-weight: bold; font-size: 180%;">1. Standar Profesi ACM dan IEE</span><br /><span style="font-weight: bold;"></span><br /><span style="font-weight: bold;">ACM</span><br /></div><p style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 204);"><span style="font-weight: bold;"> </span>ACM(Association for Computing Machinery) atau Asosiasi untuk Permesinan Komputer adalah sebuah serikat ilmiah dan pendidikan computer pertama didunia yang didirikan pada tahun 1947<br />SIG dan ACM, mensponsori konferensi yang bertujuan untuk memperkenalkan inovasi baru dalam bidang tertentu.Tidak hanya mensponsori konferensi ,ACM juga pernah mensponsori pertandingan catur antara Garry Kasparov dan computer IBM DeepBlue. ACM telah menciptakan sebuah perpustakaan digital dimana ia telah membuat seluruh publikasi yang tersedia. ACM perpustakaan digital merupakan koleksi terbesar didunia informasi mengenai mesin komputasi dan berisi arsip jurnal ,majalah ,prosiding konferensi online,danisu-isu terkini ACM publikasi. Layanan online termasuk forum yang disebut Ubiquity dan TechNews mencerna,baik yang berisi informasi terbaru tentang dunia IT.</p><div style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 204);"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 204);">Pesaing utama ACM adalah IEEE Computer Society.<br />Perbedaan antara ACM dan IEEE adalah, ACM berfokus pada ilmu komputer teoritis dan aplikasi pengguna akhir, sementara IEEE lebih memfokuskan pada masalah-masalah hardware dan standardisasi. Cara lain untuk menyatakan perbedaan yaitu ACM adalah ilmuwan komputer dan IEEE adalah untuk insinyur listrik, meskipun subkelompok terbesar adalah IEEE Computer Society.<br />ACM memiliki empat “Boards“ yaitu:<br />1.publikasi,<br />2.SIG Governing Board,<br />3.pendidikan, dan<br />4.Badan Layanan Keanggotaan</p><div style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 204);"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 204);"><span style="font-weight: bold;">IEEE</span><br /></p><div style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 204);"> </div><div style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 204);"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 204);"> (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah sebuah organisasi profesi nirlaba yang terdiri dari banyak ahli dibidang teknik yang mempromosikan pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang mempercepat teknologi- teknologi baru dalam semua aspek dalam industry dan rekayasa (engineering),yang mencakup telekomunikasi,jaringankomputer,kelistrikan, antariksa, danelektronika.<br />Tujuan inti IEEE adalah mendorong inovasi teknologi dan kesempurnaan untuk kepentingan kemanusiaan.<br />Visi IEEE adalah akan menjadi penting untuk masyarakat teknis global dan professional teknis dimana-mana dan dikenal secara universal untuk kontribusi teknologi dan teknis yang professional dalam meningkatkan kondisi perkembangan global. Standar dalam IEEE adalah mengatur fungsi ,kemampuan dan interoperabilitas dari berbagai macam produk dan layanan yang mengubah cara orang hidup, bekerja dan berkomunikasi.</p><p style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 204);">Proses pembangunan IEEE standar dapat dipecah melalui tujuh langkah dasar yaitu:<br />1.Mengamankan Sponsor,<br />2.Meminta Otorisasi Proyek,<br />3.Perakitan Kelompok Kerja,<br />4.Penyusunan Standard,<br />5.Pemungutan suara,<br />6.Review Komite,<br />7.Final Vote.</p><div style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 204);"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-size: 180%;">2. Standar Profesi di Indonesia dan Regional</span><br /></span> Untuk standar profesi di Indonesia dan regional dapat di ambil contoh mengenai standar profesi di bidang teknologi dan infomasi, dengan penjelasan sebagai berikut:<br /><br />Usulan Pelaksanaan<br />Berdasarkan perkembangan Teknologi Informasi secara umum, serta kebutuhan di Indonesia serta dalam upaya mempersiapkan diri untuk era perdagangan global. Beberapa usulan dituangkan dalam bab ini. Usulan-usulan tersebut disejajarkan dengan kegiatan SRIG-PS (SEARCC), dan IPKIN selaku perhimpunan masyarakat komputer dan informatika di Indonesia. Juga tak terlepas dari agenda pemerinta melalui Departemen terkait.<br /><p><br /><img src="http://openstorage.gunadarma.ac.id/%7Emwiryana/IPKIN/SRIG-PS/st6_1.jpg" align="BOTTOM" border="1" height="247" width="421" /><br /><span style="font-style: italic;">Implementasi Standardisasi Profesi bidang TI di Indonesia</span><br /><br />Langkah-langkah yang diusulan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : </p> <ul><li>Penyusunan kode etik profesiolan Teknologi Infomrasi </li><li>Penyusunan Klasifikasi Pekerjaan (Job) Teknologi Informasi di Indonesia </li><li>Penerapanan mekanisme sertifikasi untuk profesional TI </li><li>Penerapan sistem akreditasi untuk Pusat Pelatihan dalam upaya Pengembangan Profesi </li><li>Penerapan mekanisme re-sertifikasi </li></ul> <p><br /><b><span style=""></span></b>Untuk memasyarakatkan stardisasi profesi dan sistem sertiikasi stersebut, maka harus dilakukan lebih banyak promosi dalam penyebaran standard kompetensi. Promosi akan dilakukan melalui radio, majalah, atau bahkan TV. Terlebih lagi, adalah penting untuk mempromosikan standard ini ke pada institusi pendidikan, teurtama Bagian Kurikulum, karena pendidikan Teknologi Informasi harus disesuaikan agar cocok dengan standard yang akan diterapkan dalam industri.</p><p style="font-weight: bold;"><span style="font-size: 180%;">3. Standar Profesi di USA dan Kanada</span></p><p>Kode Etik Profesional<br />Pejabat Keuangan Pemerintah Asosiasi dari Amerika Serikat dan Kanada adalah organisasi profesional pejabat publik bersatu untuk meningkatkan dan mempromosikan manajemen profesional sumber daya keuangan pemerintah dengan mengidentifikasi, mengembangkan dan memajukan strategi fiskal, kebijakan, dan praktek untuk kepentingan publik. </p><p>Untuk lebih tujuan tersebut, aparat pemerintah membiayai semua diperintahkan untuk mematuhi standar hukum, moral, dan profesional perilaku dalam pemenuhan tanggung jawab profesional mereka. Standar perilaku profesional sebagaimana diatur dalam kode ini diwujudkan dalam rangka meningkatkan kinerja semua orang yang terlibat dalam keuangan publik.</p> <p>1. Pribadi Standar</p> <p>petugas pembiayaan Pemerintah harus menunjukkan dan didedikasikan untuk cita-cita tertinggi kehormatan dan integritas dalam semua hubungan masyarakat dan pribadi untuk mendapat rasa hormat, kepercayaan, dan keyakinan yang mengatur pejabat, pejabat publik lainnya, karyawan, dan masyarakat.<br />• Mereka harus mencurahkan waktu, keterampilan, dan energi ke kantor mereka baik secara independen dan bekerja sama dengan profesional lainnya.<br />• Mereka harus mematuhi praktek profesional disetujui dan standar yang dianjurkan. </p> <p>2. Tanggung jawab sebagai Pejabat Publik</p> <p>petugas pembiayaan Pemerintah harus mengakui dan bertanggung jawab atas tanggung jawab mereka sebagai pejabat di sektor publik.<br />• Mereka harus sensitif dan responsif terhadap hak-hak publik dan kebutuhan-kebutuhannya berubah.<br />• Mereka harus berusaha untuk memberikan kualitas kinerja tertinggi dan nasihat.<br />• Mereka akan bersikap bijaksana dan integritas dalam pengelolaan dana dalam tahanan mereka dan dalam semua transaksi keuangan.<br />• Mereka harus menjunjung tinggi baik surat dan semangat undang-undang, konstitusi, dan peraturan yang mengatur tindakan mereka dan melaporkan pelanggaran hukum kepada pihak yang berwenang.</p> <p>3. Pengembangan Profesional</p> <p>petugas pembiayaan Pemerintah bertanggung jawab untuk menjaga kompetensi mereka sendiri, untuk meningkatkan kompetensi kolega mereka, dan untuk memberikan dorongan untuk mereka yang ingin memasuki bidang keuangan pemerintah. petugas Keuangan harus meningkatkan keunggulan dalam pelayanan publik.</p><p>4. Integritas Profesional – Informasi</p> <p>petugas pembiayaan Pemerintah harus menunjukkan integritas profesional dalam penerbitan dan pengelolaan informasi.<br />• Mereka tidak akan sadar tanda, berlangganan, atau mengizinkan penerbitan pernyataan atau laporan yang berisi salah saji atau yang menghilangkan fakta material apapun.<br />• Mereka harus menyiapkan dan menyajikan laporan dan informasi keuangan sesuai dengan hukum yang berlaku dan praktek yang berlaku umum dan pedoman.<br />• Mereka harus menghormati dan melindungi informasi rahasia yang mereka memiliki akses berdasarkan kantor mereka.<br />• Mereka harus sensitif dan responsif terhadap pertanyaan dari masyarakat dan media, dalam kerangka kebijakan pemerintah negara bagian atau lokal.</p> <p>5. Integritas Profesional – Hubungan</p> <p>petugas pembiayaan Pemerintah harus bertindak dengan kehormatan, integritas, dan kebajikan dalam semua hubungan profesional.<br />• Mereka harus menunjukkan kesetiaan dan kepercayaan dalam urusan dan kepentingan pemerintah yang mereka layani, dalam batas-batas Kode Etik ini.<br />• Mereka tidak akan sadar menjadi pihak atau membiarkan aktivitas ilegal atau tidak layak.<br />• Mereka harus menghormati hak, tanggung jawab, dan integritas dari rekan-rekan mereka dan pejabat publik lainnya dengan siapa mereka bekerja dan asosiasi.<br />• Mereka harus mengatur semua hal personil dalam lingkup kewenangan mereka sehingga keadilan dan ketidakberpihakan mengatur keputusan mereka.<br />• Mereka akan mempromosikan kesempatan kerja yang sama, dan dengan berbuat demikian, menentang diskriminasi, pelecehan, atau praktik yang tidak adil lainnya.</p> <p>6. Konflik Kepentingan</p> petugas pembiayaan Pemerintah harus secara aktif menghindari munculnya atau kenyataan benturan kepentingan.<br />• Mereka harus melaksanakan tugas mereka tanpa bantuan dan harus menahan diri dari terlibat dalam hal-hal di luar kepentingan keuangan atau pribadi yang tidak sesuai dengan kinerja tidak memihak dan tujuan tugas mereka.<br />• Mereka tidak akan, secara langsung atau tidak langsung, mencari atau menerima keuntungan pribadi yang akan mempengaruhi, atau tampaknya mempengaruhi, pelaksanaan tugas resmi mereka.<br />• Mereka tidak akan menggunakan milik umum atau sumber daya untuk keuntungan pribadi atau politik.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-size: 180%;">4.Standar Profesi di Eropa (Inggris, Jerman, Perancis)</span><br /><br /> contoh yang akan di bahas untuk standar profesi di Eropa adalah satndar profesi di bidang kedokteran.<br /> Etika adalah setua peradaban itu sendiri. Arti populer etika adalah bahwa hal itu adalah kode perilaku dianggap benar, terutama untuk kelompok tertentu, profesi atau individu. Etika yang terutama berkaitan dengan bagaimana orang harus bertindak. Banyak prinsip-prinsip etis didasarkan pada kombinasi sensitivitas, kesopanan dan ‘kuda-akal’.<br /><div class="entry"><p> WFOT Kode Etik ini dirancang untuk memberikan panduan luas bagi praktek terapi okupasi. Standar COTEC Praktek ini dimaksudkan untuk menyempurnakan etika yang spesifik dan rinci prinsip-prinsip lebih. Standar Praktek dan Kode Etik untuk profesi kami itu sangat erat terkait. Kedua Kode Etik dan Standar Praktek adalah metode yang ditetapkan atau perangkat peraturan yang berhubungan dengan bersikap dll, suatu situasi tertentu (Chambers 20th Century Dictionary 1983). Tujuan ini adalah untuk memberikan pernyataan publik prinsip yang ditetapkan untuk terapis okupasi dan siswa oleh badan profesional. Mereka menyediakan seperangkat pedoman yang spesifik untuk praktek yang membantu terapis okupasi membuat keputusan etis, dengan memperhatikan hak-hak klien. Pedoman saja tidak dapat diambil sebagai absolut, – mereka permintaan dari terapis okupasi kombinasi standar etika, nilai-nilai moral dan perilaku profesional.<br /><br />Standar Praktek dikembangkan oleh COTEC adalah kode sukarela yang dirancang untuk membantu Asosiasi Nasional untuk membangun dan mengembangkan kode nasional sesuai dengan standar Eropa praktek untuk terapis okupasi. Hal ini dimaksudkan untuk penerapan umum namun dapat dimodifikasi untuk daerah spesialis misalnya pediatri praktek, kepedulian masyarakat, dll psikiatri Jika ada kelompok seperti ingin melakukan ini, setiap dealth masalah dengan dalam Standar Praktek, harus diberikan dan bijaksana pertimbangan informasi karena mereka telah disertakan untuk relevansi mereka untuk satu atau kegiatan lain dari praktek profesional kami. Sangat penting bahwa isu-isu yang termasuk dalam Standar Praktek harus saat ini dan relevan dengan anggota profesi yang menggunakan atau untuk yang menggunakannya dimaksudkan.<br />Standar COTEC Praktek adalah pernyataan kebijakan yang membantu untuk mengatur dan menjaga standar praktek profesional yang baik. Dalam kasus dimana keputusan harus dibuat mengenai perilaku tidak profesional dari seorang ahli terapi kerja, Kode dapat digunakan sebagai panduan untuk standar perilaku profesional yang tepat. </p> <p>Kita semua sekarang akrab dengan Instruksi Tinggi tentang Sistem Umum untuk pengakuan ijazah pendidikan tinggi (89/48/EEC). Pasal 6.1 dari Petunjuk ini menyatakan bahwa pejabat yang berwenang dari Negara Anggota host memerlukan seseorang mengambil profesi diatur untuk “melarang mengejar profesi bahwa dalam hal terjadi pelanggaran profesional yang serius”. Kelompok profesional ini memberikan kita alasan yang sangat baik untuk menetapkan standar untuk praktik profesional kami. </p> <p>Wakil untuk COTEC diminta untuk memastikan bahwa, ketika kode sedang diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa lainnya, hal itu dilakukan sehingga oleh penutur asli. Hal ini dianjurkan karena memiliki frase dan istilah yang kadang-kadang sulit diterjemahkan.<br />Ada dua bagian utama dalam dokumen ini: -<br />- Kode Etik Federasi Dunia Kerja Therapist<br />- Standar Praktek dirancang oleh COTEC pada tahun 1991 dan sekarang diperbaharui pada tahun 1996.<br />Disusun bersama dengan perwakilan dari Asosiasi Nasional oleh Kode Etik dan Standar Praktek Komite Dokumen Maria McGuinn (Ketua & Sekretaris) Judith Marti dan Dirk de Vylder.<br />Kode Etik<br />Kode Etik Federasi Dunia Kerja Therapist menggambarkan perilaku yang tepat terapis okupasi berlatih di semua bidang terapi pekerjaan. Karena semua Asosiasi Nasional Terapi Pekerjaan di Eropa adalah anggota atau anggota Associate WFOT maka dipandang tepat yang harus COTEC basis Standar Praktek pada kode ini.<br />Pribadi atribut<br />Pekerjaan terapis memiliki integritas pribadi, kehandalan, pikiran yang terbuka dan loyalitas berkaitan dengan konsumen dan bidang profesional keseluruhan.<br />Tanggung jawab terhadap penerima Occupational Layanan Terapi<br />Pekerjaan terapis pendekatan semua konsumen dengan hormat dan dengan memperhatikan untuk situasi masing-masing. Pekerjaan terapis akan tidak diskriminasi terhadap konsumen berdasarkan ras, warna kulit, cacat, cacat, asal-usul kebangsaan, umur, jenis kelamin, preferensi seksual, agama, keyakinan politik atau status dalam masyarakat. pribadi preferensi konsumen dan kemampuan untuk berpartisipasi akan diperhitungkan dalam perencanaan penyediaan layanan. Kerahasiaan informasi pribadi’s konsumen dijamin dan setiap rincian pribadi disampaikan hanya dengan persetujuan mereka.<br />Perilaku dalam tim Terapi Pekerjaan dan dalam tim multidisiplin<br />Pekerjaan terapis bekerja sama dan menerima tanggung jawab dalam satu tim dengan mendukung tujuan medis dan psikososial yang telah ditetapkan. terapis Kerja menyediakan laporan tentang kemajuan intervensi mereka dan memberikan anggota lain dari tim dengan informasi yang relevan.</p><p><br />Mengembangkan pengetahuan profesional<br />Pekerjaan terapis berpartisipasi dalam pengembangan profesional melalui belajar sepanjang hidup dan selanjutnya menerapkan diperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam kerja profesional mereka.<br />Promosi profesi<br />Pekerjaan terapis berkomitmen untuk perbaikan dan pengembangan profesi pada umumnya. Mereka juga prihatin dengan mempromosikan terapi okupasi yang lain masyarakat organisasi profesional, dan mengatur badan-badan di, nasional dan internasional tingkat regional.<br />World Federation of Occupational Therapist: Komite Praktek Profesional; Maret 1990.</p><p><br />Standar Praktek<br />Konsumen<br />Untuk tujuan Standar COTEC Praktek konsumen istilah digunakan untuk menjelaskan pasien, klien dan / atau wali. Hal ini juga termasuk mereka yang terapis kerja bertanggung jawab.<br />1. Tanggung jawab terhadap penerima pelayanan terapi okupasi<br />Arahan<br />1.1. Konsumen harus dirujuk ke terapis kerja oleh dokter atau lembaga lain, seperti yang dipersyaratkan oleh hukum atau kebiasaan negara.<br />1.2. Terapis harus menerima arahan kerja dianggap sesuai dan untuk itu mereka memiliki sumber daya terapeutik.<br />1.3. Arahan menunggu penerimaan harus ditempatkan pada daftar tunggu atau dirujuk di tempat lain. Para konsumen dan pengarah harus diberitahu tentang tindakan yang diambil.<br />1.4. Terapis kerja harus memberikan pertimbangan terhadap kebutuhan untuk merujuk konsumen di tempat lain. Terapis harus kerja, menginformasikan konsumen pelayanan yang sesuai atau fasilitas.<br />Penilaian<br />1.5. Terapis kerja harus bertanggung jawab untuk menilai konsumen yang telah diterima untuk pengobatan. Setiap episode pengobatan harus direncanakan, dilaksanakan dan diselesaikan dengan keterlibatan konsumen.<br />1.6. Terapis kerja harus sering mengevaluasi dan meninjau perawatan dan memodifikasi program dalam respon terhadap penilaian ulang.<br />Pengobatan<br />1.7. Para terapis okupasi harus mempertahankan integritas profesional dan kebijaksanaan sepanjang proses intervensi.<br />1,8. Para terapis kerja harus memastikan bahwa intervensi mereka berpusat konsumen.<br />1.9. Terapis kerja harus memastikan bahwa diskriminasi terhadap konsumen tidak terjadi atas dasar ras, warna kulit, cacat, cacat, asal kebangsaan, usia, jenis kelamin, preferensi seksual, agama, keyakinan politik atau status dalam masyarakat atau alasan lain.<br />1.10. Terapis pekerjaan harus, dengan informed consent dari konsumen, berusaha untuk menetapkan tujuan yang realistis bagi intervensi berdasarkan kerjasama terapeutik. konsumen harus diberitahu tentang sifat dan potensi hasil pengobatan.<br />Sebuah Program Kualitas<br />1.11. Ketika mengembangkan program jaminan kualitas yang efektif terapis kerja harus mempertimbangkan lima komponen penjaminan mutu, yaitu perilaku profesional, efektivitas, penggunaan sumber daya, manajemen risiko, kepuasan konsumen dengan layanan yang diberikan.<br />1,12. Terapis kerja harus memelihara-diarahkan dan tujuan hubungan tujuan dengan semua konsumen dilayani.<br />Pelepasan<br />1.13. Terapis kerja harus menghentikan layanan ketika konsumen telah mencapai tujuan atau bila keuntungan maksimum yang telah diperoleh dari jasa terapi okupasi.<br />1.14. Alasan untuk menghentikan pengobatan harus dijelaskan dengan jelas kepada konsumen.<br />1,15. Terapis pekerjaan harus membuat pengaturan untuk penilaian ulang-up atau tindak lanjut dari konsumen dan dokumen ini.</p><p><br />2. Records dan Laporan<br />2.1. Dalam kaitan dengan pelaporan dan pencatatan informasi yang berkaitan dengan konsumen dan akses ke konsumen mencatat, ketentuan Kesehatan dan Kisah lain dan / atau pedoman dari otoritas mempekerjakan harus diamati.<br />2.2. Data Protection Act membebankan kewajiban tertentu pada terapis kerja ketika menjaga informasi pribadi pada komputer tentang klien dan menganugerahkan hak kepada orang-orang pada siapa informasi tersebut disimpan.<br />2.3. Setiap saat terapis okupasi harus melindungi dan menghormati bahan rahasia dan memastikan bahwa itu hanya diungkapkan mana yang sesuai untuk kepentingan konsumen.<br />2.4. Persetujuan dari konsumen biasanya harus dicari sebelum – informasi tentang mereka diungkapkan di luar konteks terapi dan dalam hal paksaan hukum.<br />2.5. Laporan dan catatan harus disimpan dengan aman sesuai dengan hukum negara. Mereka harus menyediakan data faktual, merekam informasi yang berkaitan dengan kegiatan profesional dan tanpa bias emosional. Mereka harus memberikan informasi bagi rekan-rekan profesional dan untuk tujuan hukum.<br />2.6. Rekaman harus disimpan untuk memfasilitasi kajian dan analisis prosedur dan untuk mengukur efektivitas pengobatan. Terapis kerja harus mendokumentasikan konsumen kemampuan dan hasil pengobatan. Laporan harus dibuat.<br />2.7. Layanan terapi okupasi harus mempersiapkan pernyataan tujuan yang komputer informasi tentang konsumen disimpan. Informasi seharusnya hanya digunakan sebagai diuraikan dalam laporan tujuan.<br />2.8. Dalam layanan terapi okupasi semua komputer yang diselenggarakan informasi harus disimpan aman. Hanya staf yang berwenang harus memiliki akses untuk itu dan semua kertas limbah dan hasil cetak harus dibuang dengan hati-hati.<br />2.9. Informasi Prosedur dalam pelayanan terapi okupasi harus di tempat untuk memastikan bahwa informasi yang akurat dan up-to-date.</p><p><br />3. Keselamatan<br />3.1. Terapis pekerjaan tidak boleh menyebabkan atau melakukan apa saja untuk membahayakan kesehatan dan keselamatan konsumen.<br />3.2. Adalah penting bahwa peralatan yang tepat digunakan oleh terapis pekerjaan dalam perawatan.<br />3.3. Terapis kerja harus mengambil semua tindakan pencegahan yang wajar dan harus memakai pakaian yang sesuai dan alas kaki.<br />3.4. Terapis kerja harus mengenal dan mengamati ketentuan dalam Kesehatan dan Keselamatan Kis.<br />3.5. perilaku yang berlebihan yang menyebabkan penderitaan kepada konsumen harus dilaporkan kepada agen sesuai.</p><p><br />4. Pengusaha<br />4.1. Dimana pengusaha memiliki standar perilaku yang berbeda dibandingkan dengan kode ini terapis kerja harus jelas tentang ini dan implikasinya. (Namun lebih disukai bahwa semua tempat kerja mengakui Kode.<br />4.2. Terapis kerja harus memenuhi pedoman yang ditetapkan oleh pemberi kerja sejauh ini kompatibel dengan etika profesional.</p><p><br />5. Promosi Profesi yang<br />5.1. Pekerjaan terapis harus menawarkan dan / atau menyediakan layanan hanya dalam kompetensi mereka. Pekerjaan terapis harus mengakui keterampilan, pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk layanan yang kompeten.<br />5.2. Pekerjaan terapis harus bertanggung jawab pribadi untuk kompetensi mereka. Dalam situasi dimana tambahan pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan, mereka harus: – lihat konsumen untuk terapis lain dan berkonsultasi dengan rekan-rekan.<br />5.3. Terapis kerja harus selalu up to date dengan pengetahuan yang berkaitan dengan undang-undang, politik, sosial dan masalah-masalah budaya yang mempengaruhi profesi.</p><p><br />6. Hubungan Profesional<br />6.1. Kebutuhan dan / atau tanggung jawab rekan harus dihormati oleh terapis kerja.<br />.2. Terapis kerja harus berkonsultasi, bekerjasama dan berkolaborasi dengan rekan profesional mengenai tugas profesional.<br />6.3. Kerja terapis harus memahami lingkup praktek staf pendukung dalam pelayanan terapi okupasi.<br />6.4. Terapis kerja harus setia kepada terapis okupasi sesama tetapi, apabila diperlukan, laporan dan / atau perilaku tidak profesional banding.<br />6.5. Dalam kasus pelanggaran Kode Etik sebuah laporan rahasia yang harus dilakukan kepada Badan Professional atau orang yang tepat dalam pengelolaan pelayanan.<br />6.6. Non-warga negara harus menghormati kebiasaan dan budaya dari negara tuan rumah.</p><p><br />7. Penelitian dan Pengembangan<br />7.1. Terapis kerja harus memberikan kredit untuk materi yang dipublikasikan saat digunakan.<br />7.2. Terapis kerja harus melindungi privasi konsumen dalam bahan tertulis atau visual yang dapat digunakan di luar konteks terapi.<br />7.3. Terapis kerja harus menghormati etika implikasi yang terlibat ketika melakukan penelitian.<br />7.4. Peneliti harus memperhatikan ketentuan Kesehatan Kisah dan / atau peraturan otoritas mempekerjakan.<br />7.5. Pekerjaan terapis harus mendasarkan praktek profesional mereka pada penelitian ditetapkan.<br />7.6. Terapis kerja memiliki kewajiban untuk memperbarui dan meninjau pengetahuan profesional secara teratur dan sadar akan masalah-masalah hukum saat ini yang mempengaruhi praktek mereka.</p><p><br />8. Mewakili Profesi yang<br />8.1. profesi harus akurat diwakili kepada konsumen, rekan profesional, mahasiswa dan masyarakat.<br />8.2. Terapis kerja harus berusaha untuk membangun dan mengembangkan kualitas profesinya.<br />8.3. Terapis kerja harus berkomitmen terhadap pendidikan masyarakat, konsumen, serta pendidikan tenaga kesehatan mengenai masalah-masalah kesehatan yang berada dalam lingkup kerja terapis.<br />8.4. Terapis kerja harus menghindari perilaku yang berlebihan yang negatif mempengaruhi kinerja sebagai terapis kerja atau mencerminkan pada profesi. Ini mungkin termasuk penyalahgunaan zat atau melanggar hukum atau kegiatan kriminal dalam perjalanan praktek profesi.</p><p> 9. Komersial<br />9.1. Terapis pekerjaan dapat mengiklankan sesuai dengan praktek perawatan kesehatan diterima.<br />9.2. Terapis okupasi dalam mempromosikan layanan swasta dapat melakukannya sesuai dengan praktek perawatan kesehatan.<br />9.3. Terapis kerja di praktek swasta harus menetapkan biaya berdasarkan analisis biaya yang berhubungan dengan jasa yang diberikan.<br />9.4. Terapis kerja harus menggunakan pertimbangan profesional ketika menyediakan dan / atau merekomendasikan produk komersial atau peralatan teknis.<br />9.5. Pekerjaan terapis tidak harus meminta atau menerima komisi dari setiap perusahaan komersial sebagai hadiah / pembayaran untuk merekomendasikan produk dari perusahaan yang kepada konsumen.</p><p><br />10. Terapi Pekerjaan Pendidikan<br />10.1. Pendidik terapis okupasi harus memastikan bahwa Pendidikan Minimum Standar Federasi Dunia Kerja Therapist terpenuhi.<br />10.2. Pendidik harus memastikan bahwa siswa mendapatkan standar yang dapat diterima kompetensi profesional.<br />10.3. standar pendidikan harus divalidasi oleh National Association. 1<br />10.4. Kode Etik dan Standar Praktek harus dipromosikan dalam pendidikan terapis okupasi.</p><p><br /></p> <p style="font-weight: bold;">Sumber:</p> </div><p>http://openstorage.gunadarma.ac.id/~mwiryana/IPKIN/SRIG-PS/st_page6.html</p><p>http://www.gfoa.org/index.php?option=com_content&task=view&id=98&Itemid=108</p><p>http://www.cotec-europe.org/eng/35/ </p></div>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-27593511348083011922011-05-03T19:57:00.000-07:002011-05-03T19:58:01.619-07:00LANGKAH -LANGKAH PEMROGRAMAN<div style="color: rgb(153, 51, 153);" class="post-body entry-content" id="post-body-803871592698709060"> <span style="font-weight: bold;">Langkah 1. Rencana Penggabungan (Plan The Integration)</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Langkah 2. Mendisain Modul (Design The Module)</span><br /><div style="text-align: justify;">Programmer menerima beberapa tingkatan disain dari fase disain. Tugasnya adalah memecah modul secara rinci ke tingkat yang lebih rendah sampi mencapai keadaan programmer siap untuk melakukan pemrograman. Ini disebut disain modul. Level disain modul tingkat menengah.<br /></div><br /><span style="font-weight: bold;">Langkah 3. Telusuri Disain Modul (Walk Through The Module Design)</span><br /><div style="text-align: justify;">Seperti pada tingkat atas dan menengah dari disain, pertukaran harus dibuat sebaiknya pada tingkat yang paling rendah. Telusuri disain dari masing-masing modul sebelum melakukan pengkodean. Penelusuran ini sangat kecil : hanya programmer yang tepat, supervisor dan mungkin programmer lainnya yang perlu diperhatikan. Kegunaan dari penelusuran disain modul adalah untuk memastikan bahwa disain yang terbaik yang telah dilakukan, semua fungsi telah dialamatkan dan semua bagian telah ditangani.<br /></div><br /><span style="font-weight: bold;">Langkah 4. Rencana Bagaimana Menguji Modul (Plan How To Test The Modu</span>le)<br /><div style="text-align: justify;">Programmer harus menyiapkan rencana pengujian modul dan data pengujian sebelum dikodekan. Rencana pengujian dilakukan setelah kode ditetapkan. Mereka cenderung hanya menguji bagian kode yang paling ‘sulit’. Pimpinan proyek bisa saja melakukan tuntutan pada penelusuran rencana pengujian sepanjang disain modul sedang dilaksanakan. Kerjakan penelusuran ini bersama-sama.<br /></div><br /><span style="font-weight: bold;">Langkah 5. Kode Setiap Modul (Code Each Module)</span><br />Standar pengkodean akan ditetapkan pada saat disain sistem.<br /><br />Berikut ini adalah ringkasan dari sebuah program terstruktur, yaitu :<br />• Jika berukuran kecil. Aturan dasarnya adalah kira-kira 100 baris kode yang dapat dieksekusi dan listingnya tidak lebih dari 2<br />halaman.<br />• Satu entry, satu exit.<br />• Referensi secara keseluruhan sedikit.<br />• Konstruksi terstruktur yang digunakan : berurutan, IF/THEN/ELSE, CASE, WHILE, UNTIL, CALL (bukan GO TO).<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Langkah 6. Menguji Modul (Test The Module)</span><br /><div style="text-align: justify;">Programmer menguji modul dengan menetapkan lingkungan yang tepat, menyediakan beberapa input, membiarkan modul langsung memproses secara logik dan mendapatkan hasilnya. Beberapa input mungkin tidak sebenarnya, terutama jika modul tersebut tidak menyediakan input yang sebenarnya.<br /></div><br />Modul seharusnya diuji dalam dua tahap, yaitu :<br />• Tahap Pertama disebut pengujian “White Box”. Programmer harus mengetahui isi di dalam modul dan menyediakan data<br />pengujian, sehingga masing-masing path logical dalam program dapat dieksekusi.<br />• Tahap Kedua atau pengujian “Black Box” dapat dilakukan. Dalam pengujian ini, programmer mengabaikan bagian dalam dari modul – data disediakan secara berurut dan dianggap seperti pemakaian sebenarnya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Langkah 7. Menguji Level Terendah dari Integrasi (Test The Lowest Levels Of Integration)</span><br /><div style="text-align: justify;">Jika modul utama memanggil sub-modul, programmer harus menggabungkan dan menguji semua modul secara bersama-sama.<br />Bahkan jika programmer tidak bertanggung jawab untuk menulis sub-modul, programmer harus menguji perintah CALL dan RETURN dari seluruh modul. Metode terbaik untuk melakukan hal ini adalah membuat sebuah “program stub” (potongan program) sebagai pengganti sub-modul. Potongan program ini dapat terdiri dari empat baris program yang menunjukkan bahwa kontrol sudah diterima dengan baik, tampilkan parameter penerima, jika perlu lakukan pengontrolan kembali dengan beberapa parameter yang tidak sebenarnya.<br /></div><br /><span style="font-weight: bold;">Langkah 8. Menyimpan Semua Hasil Pengujian, Penggabungan Modul-modul Yang Telah Diuji (Save The Results Of All Tests; Submit Finished Modules To Integration)</span><br /><div style="text-align: justify;">Hasil pengujian digunakan untuk menyusun statistik yang menunjukkan penyebab, cara perbaikan serta biaya-biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan program. Pimpinan proyek biasanya menguasai/mengepalai penggabungan ini pada sistem berukuran kecil sampai sedang. Software seperti CMS (Code Management System) sangat berguna untuk menajemen konfigurasi – menjamin program tetap berjalan sesuai versinya dan mengubah ke source code.<br /></div><br /><span style="font-weight: bold;">Langkah 9. Memulai Dokumentasi User (Get Started On The User Documentation)</span><br />Apakah programmer bertanggung jawab pada dokumentasi user atau tidak, tahapan ini adalah waktu terbaik untuk menjawabnya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Penjelasannya :</span><br /><br /><div style="text-align: justify;">Pemrograman telah menjadi sebuah karya seni. Programmer diperbolehkan untuk “mengerjakan segala sesuatunya sendiri”. Hal tersebut sangat cepat ditemukan dan sangat mahal untuk melaksanakan proses tersebut. Pemrograman haruslah dipertimbangkan sebagai sebuah ilmu pengetahuan. Pemrograman adalah kesenangan tetapi debugging bukanlah kesenangan. Perhatikan pernyataan seperti “Pengkodean telah dilakukan, semua yang debug dihilangkan, sehingga 90% telah dikerjakan”. Data statistik menunjukkan bahwa programmer hanya50% berhasil setelah pengkodean.<br /><br /></div> </div>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-87519014497630573182011-03-21T00:49:00.000-07:002011-03-21T00:53:25.793-07:00Undang-Undang no. 19 dan no. 36 yang Mengatur Hak Cipta dan Telekomunikasi<h3 style="font-family: times new roman;" class="post-title entry-title"><b><span style="font-size: 14pt;">UU no 19 tahun 2002, tentang Hak Cipta</span></b></h3> <div style="font-family: times new roman;" class="post-header"> </div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">(cuplikan yang berkaitan dengan program komputer / <i>software</i>)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;"><b>BAB I : KETENTUAN UMUM</b><br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">Pasal 1 , ayat 8 :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">Program Komputer adalah sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lain, yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau untuk mencapai hasil yang khusus, termasuk persiapan dalam merancang instruksi-instruksi tersebut. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;"><b>BAB II : LINGKUP HAK CIPTA </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">Pasal 2, ayat 2 :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">Pencipta atau Pemegang Hak Cipta atas karya sinematografi dan Program Komputer memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya menyewakan Ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat komersial. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">Pasal 12, ayat 1 :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">Dalam Undang-undang ini Ciptaan yang dilindungi adalah Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencakup: </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">a. buku, Program Komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain;</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">Pasal 15 :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">Dengan syarat bahwa sumbernya harus disebutkan atau dicantumkan, tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta:</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">a. Penggunaan Ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta;</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">b. Perbanyakan suatu Ciptaan selain Program Komputer, secara terbatas dengan cara atau alat apa pun atau proses yang serupa oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan, dan pusat dokumentasi yang nonkomersial semata-mata untuk keperluan aktivitasnya;</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">c. <span lang="IN">Pembuatan salinan cadangan suatu Program Komputer oleh pemilik Program Komputer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;"><b>BAB III : MASA BERLAKU HAK CIPTA </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;"><b><span style="font-size: 10pt; color: black;" lang="IN"></span></b>Pasal 30: </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">(1) Hak Cipta atas Ciptaan: </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">a. Program Komputer; </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">b. sinematografi; </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">c. fotografi; </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">d. database; dan </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">e. karya hasil pengalihwujudan, </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;">berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan. </p><p style="font-family: times new roman;"><strong>Ciptaan yang dapat dilindungi</strong></p> <p style="font-family: times new roman;">Ciptaan yang dilindungi hak cipta di Indonesia dapat mencakup misalnya buku, program komputer, pamflet, perwajahan (<em>lay out</em>) karya tulis yang diterbitkan,ceramah, kuliah, pidato, alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan, lagu atau musik dengan atau tanpa teks, drama,drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, pantomim, seni rupa dalam segala bentuk (seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan), arsitektur, peta, seni batik (dan karya tradisional lainnya seperti seni songket dan seni ikat), fotografi, sinematografi, dan tidak termasuk desain industri (yang dilindungi sebagai kekayaan intelektual tersendiri). Ciptaan hasil pengalihwujudan seperti terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai (misalnya buku yang berisi kumpulan karya tulis, himpunan lagu yang direkam dalam satu media, serta komposisi berbagai karya tari pilihan), dan database dilindungi sebagai ciptaan tersendiri tanpa mengurangi hak cipta atas ciptaan asli (UU 19/2002 pasal 12).</p> <p style="font-family: times new roman;"><strong>Pendaftaran Hak Cipta di Indonesia </strong></p> <p style="font-family: times new roman;">Di Indonesia, pendaftaran ciptaan bukan merupakan suatu keharusan bagi pencipta atau pemegang hak cipta, dan timbulnya perlindungan suatu ciptaan dimulai sejak ciptaan itu ada atau terwujud dan bukan karena pendaftaran. Namun demikian, surat pendaftaran ciptaan dapat dijadikan sebagai alat bukti awal di [[pengadilan]] apabila timbul sengketa di kemudian hari terhadap ciptaan. Sesuai yang diatur pada bab IV Undang-undang Hak Cipta, pendaftaran hak cipta diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI), yang kini berada di bawah [Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia]]. Pencipta atau pemilik hak cipta dapat mendaftarkan langsung ciptaannya maupun melalui konsultan HKI. Permohonan pendaftaran hak cipta dikenakan biaya (UU 19/2002 pasal 37 ayat 2). Penjelasan prosedur dan formulir pendaftaran hak cipta dapat diperoleh di kantor maupun [http://www.dgip.go.id/article/archive/9/ situs web] Ditjen HKI. “Daftar Umum Ciptaan” yang mencatat ciptaan-ciptaan terdaftar dikelola oleh Ditjen HKI dan dapat dilihat oleh setiap orang tanpa dikenai biaya.</p><p style="font-family: times new roman;"><br /></p><p style="text-align: justify; font-family: times new roman;"><span style="font-size: 100%;"><b>UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1999 TENTANG TELEKOMUNIKASI</b></span></p> <p style="text-align: justify; font-family: times new roman;">Sesuai dengan BAB 1 Ketentuan Umum Pasal 1 yang terkandung dalam UU. no 36 tahun 1999 yang berisikan sebagai berikut :</p> <ul style="font-family: times new roman;"><li style="text-align: justify;"><strong>Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik Lainnya</strong></li></ul> <p style="text-align: justify; font-family: times new roman;">Lalu sarana dan prasarana apa saja yang diterangkan di Bab 1 Pasal 1 itu , diantaranya adalah Alat telekomunikasi, Perangkat telekomunikasi, Sarana dan prasarana telekomunikasi, Pemancar radio, Jaringan telekomunikasi, Jasa telekomunikasi, Penyelenggara telekomunikasi, Pelanggan, Pemakai, Pengguna, Penyelenggaraan telekomunikasi, Penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, Penyelenggaraan jasa telekomunikasi, Penyelenggaraan telekomunikasi khusus, Interkoneksi, dan Menteri.</p> <p style="text-align: justify; font-family: times new roman;"><span id="more-81"></span><strong>PEMBAHASAN</strong></p> <p style="text-align: justify; font-family: times new roman;">Menurut Azas dan Tujuan yang terkandung dalam Bab 2 , Pasal 2 berbunyi <strong>“Telekomunikasi diselenggarakan berdasarkan asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum, keamanan, kemitraan, etika, dan kepercayaan pada diri sendiri”</strong>. Dan Pasal 3 berbunyi <strong>“Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan, serta meningkatkan hubungan antarbangsa”</strong>. Azas dan tujuan yang diterangkan diatas telah menerangkan bahwa segala macam aktivitas telekomunikasi telah mempunyai kepastian hukum dan mempunyai tujuan untuk mempersatukan bangsa.</p> <p style="text-align: justify; font-family: times new roman;">Menurut Penyidikan yang terkandung dalam Bab 5, Pasal 44 Poin (1) yang berbunyi <strong>“Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, juga Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di Iingkungan Departemen yang Iingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang telekomunikasi, diberi wewenang khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Hukum Acara Pidana untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang telekomunikasi”</strong>. Memiliki makna, bahwa segala macam tindak pidana yang berhubungan dengan telekomunikasi memiliki sebuah wadah penyelidikan yang koordinir oleh Penyidik Polri ataupun semua PNS yang berada pada departemen Telekomunikasi yang diberikan kewenangan khusus dalam melakukan penyidikan tindak pidana di bidang telekomunikasi.</p> <p style="text-align: justify; font-family: times new roman;">Menurut Sanksi Administrasi yang terkandung dalam Bab 6, Pasal 45 dan 46. Jika terjadi tindak pidana dalam pelenggaraan telekomunikasi, maka sangsi yang akan diterima berupa pencabutan izin. Pencabutan izin diberikan setelah penyelenggara mendapatkan peringatan tertulis sebelumnya. Jika masih tetap dilaksanakan, maka pencabutan izin akan langsung dilayangkan.</p> <p style="text-align: justify; font-family: times new roman;">Kesimpulan, dengan UU No. 36 tahun 1999 seperti yang tercantum diatas, memiliki ruang lingkup untuk pengguna telekomunikasi yang terbatas. Tidak ada kebebasan dalam penyampaian pandangan mereka. Namun yang sangat disayangkan adalah kepada penyelenggara telekomunikasi. Mereka akan mendapatkan sangsi, namun sangsi itu bukan mereka yang melakukan, namun imbas dari pengguna jasa nakal yang membuka atau mengakses sesuatu dengan ilegal.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman;"><span style="font-weight: bold;">Sumber:</span><br /></p><span style="font-family: times new roman;">http://kambing.ui.ac.id/bebas/v17/com/ictwatch/data/uu-19-2002-cuplikan.htm</span><br /><a style="color: rgb(0, 0, 0); font-family: times new roman;" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_cipta">http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_cipta</a>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-46356899114863488012011-02-21T00:30:00.000-08:002011-02-21T01:39:34.850-08:00Membobol atau Hack Akun Foursquare<p style="font-weight: bold; color: rgb(204, 102, 204);">Artikel:</p><p style="color: rgb(204, 102, 204);">Saya disini tidak bermaksud untuk memberikan kalian ilmu hacking atau menganjurkan kalian untuk meng-hack atau membobol akun foursquare teman kalian atau siapapun, namun disini saya hanya berniat untuk sharing mengenai pembobolan atau hacking yang bisa kalian lakukan untuk mendapatkan password dan id foursquare teman kalian atau siapapun.<span id="more-427"></span></p> <p style="color: rgb(204, 102, 204);">Untuk melakukan pembobolan atau hacking, kalian hanya membutuhkan satu software ampuh yang disebut <a href="http://www.keylogger.in/">keylogger</a>. Fungsi dari <a href="http://www.keylogger.in/">keylogger</a> adalah untuk membaca aktivitas yang dilakukan di komputer atau laptop kalian. <a href="http://www.keylogger.in/">Keylogger</a> bisa merekam segala aktivitas yang sedang terjadi kapanpun kalian menjalankan <a href="http://www.keylogger.in/">keylogger</a>.</p> <p style="color: rgb(204, 102, 204);">Penggunaan dari <a href="http://www.keylogger.in/">keylogger</a> ini sangatlah mudah, kalian hanya perlu mendownloadnya <a href="http://www.arifinakbar.com/wp-content/uploads/2011/02/Programm/BigBrotherKeyloggerSetup-47.exe">disini</a> dan menginstallnya pada komputer atau laptop kalian dan langsung menjalankannya begitu kalian ingin menangkap semua aktivitas dari komputer atau laptop kalian.</p> <p style="color: rgb(204, 102, 204);">Beberapa pengaturan yang kalian butuhkan adalah hanyalah tempat penyimpanan data hasil pengangkapan aktivitas dari komputer atau laptop kalian. Hal ini memudahkan kalian ketika kalian ingin menyimpan terlebih dahulu hasil penangkapan aktivitas komputer atau laptop kalian dan membukanya suatu saat ketika dibutuhkan. <a href="http://www.keylogger.in/">keylogger</a> juga bisa secara langsung mengirimkan hasil tangkapannya melalui email.</p> <p style="color: rgb(204, 102, 204);"><a href="http://www.keylogger.in/">Keylogger</a> ini berjalan dalam sistem <em>tray</em>, jadi ketika <a href="http://www.keylogger.in/">keylogger</a> bekerja, tidak ada tampilan program dalam task manager komputer atau laptop kalian dan memberikan kesan bahwa komputer atau laptop kalian tidak ada yang memata – matai sama sekali. Bahkan kalian bisa benar – benar melenyapkan <span style="text-decoration: underline;">keylogger</span> dari pandangan kesat mata dengan fasilitas <em>Stealth</em> nya.</p><p style="color: rgb(204, 102, 204);"><span style="font-weight: bold;">Solusi:</span></p><p style="color: rgb(204, 102, 204);"><span>Sebaiknya kita tidak sembarangan login di komputer orang atau warnet</span><span> </span><span>- warnet sembarangan</span><span>, dan keylogger ini kadang - kadang kedetect oleh antivirus. jadi berhati-hatilah kalau ingin login</span><span> di yang bukan komputer pribadi..<br /></span></p><p style="color: rgb(204, 102, 204);"></p><p style="color: rgb(204, 102, 204);"><iframe title="Twitter For Websites: Tweet Button" style="width: 110px; height: 20px;" src="http://platform0.twitter.com/widgets/tweet_button.html?_=1298276857491&count=horizontal&lang=en&text=Membobol%20atau%20Hack%20Akun%20Foursquare%20%7C%20ArifinAkbar.com&url=http%3A%2F%2Farifinakbar.com%2F2011%2F02%2Fmembobol-atau-hack-akun-foursquare%2F&via=akbar_abaw" allowtransparency="true" tabindex="0" class="twitter-share-button twitter-count-horizontal" frameborder="0" scrolling="no"></iframe><script type="text/javascript" src="http://platform.twitter.com/widgets.js"></script> <script src="http://connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1"></script><fb:like class=" fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" href="http://arifinakbar.com/2011/02/membobol-atau-hack-akun-foursquare/" show_faces="true" width="450"><span><iframe src="http://www.facebook.com/plugins/like.php?channel_url=http%3A%2F%2Fstatic.ak.fbcdn.net%2Fconnect%2Fxd_proxy.php%23cb%3Df3ba119c6e61932%26origin%3Dhttp%253A%252F%252Farifinakbar.com%252Ffeaacc0eeaf844%26relation%3Dparent.parent%26transport%3Dpostmessage&href=http%3A%2F%2Farifinakbar.com%2F2011%2F02%2Fmembobol-atau-hack-akun-foursquare%2F&layout=standard&locale=en_US&node_type=link&sdk=joey&show_faces=true&width=450" class="fb_ltr" title="Like this content on Facebook." style="border: medium none; overflow: hidden; height: 23px; width: 450px;" name="f10f9304c23095e" id="f791362099128" scrolling="no"></iframe></span></fb:like></p>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-10642611302068514392010-11-06T08:01:00.000-07:002010-11-06T08:12:27.832-07:00TEKNOLOGI YANG TERKAIT ANTAR MUKA TELEMATIKA<div style="text-align: justify; color: rgb(102, 0, 204);">Interface merupakan fungsi atribut sensor dari suatu sistem (aplikasi, perangkat lunak, kendaraan, dll) yang berhubungan dengan pengoperasiannya oleh pengguna. Jadi misalkan ada suatu benda, misalkan kita ambil contoh komputer, komputer terdiri dari komponen-komponen seperti hardware dan software dimana dari komponen-komponen yang ada pada komputer, bekerja untuk menghasilkan sebuah tampilan yang disebut antarmuka (interface) yang menghubungkan antara pengguna dengan komputer tersebut. Nah, untuk penjelasan telematikanya menurut pemerintah diartikan sebagai singkatan dari tele = telekomunikasi, ma = multimedia, dan tika = informatika. Telematika sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, bahkan menjadi komoditas industri, bisnis informasi, media dan telekomunikasi. Secara umum telematika merupakan bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Jadi, interface telematika adalah atribut sensor dari pertemuan sistem jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang berhubungan dengan pengoperasian oleh pengguna.<br /><br />Terdapat 6 macam teknologi yang terkait antar muka telematika antara lain:<br /><br /><ul style="color: rgb(204, 51, 204);"><li> <strong>Head-Up Displays Systems</strong></li></ul> <p style="text-align: justify;">Head-Up Displays Systems atau disingkat (HUD) merupakan tampilan transparan yang menampilkan data tanpa memerlukan pengguna untuk melihat ke arah yang lain dari sudut pandang biasanya. Asal nama dari teknologi ini yaitu pengguna dapat melihat informasi dengan kepala yang terangkat (head up) dan melihat ke arah depan daripada melihat ke arah bawah bagian instrumen. Meskipun mereka pada awalnya dikembangkan untuk penerbangan militer, HUDs sekarang digunakan dalam pesawat komersial, mobil, dan aplikasi lainnya.</p> <ul style="color: rgb(204, 51, 204);"><li><strong>Tangible User Interface</strong></li></ul> <p style="text-align: justify;"><strong style="font-weight: normal;">Tangible User Interface</strong>, yang disingkat <strong style="font-weight: normal;">TUI</strong>, adalah antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik. Salah satu perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang profesor di Laboratorium Media MIT yang memimpin Tangible Media Group. Pandangan istimewanya untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu memberikan bentuk fisik kepada informasi digital sehingga membuat bit dapat dimanipulasi dan diamati secara langsung.</p> <ul style="color: rgb(204, 51, 204);"><li><strong>Computer Vision</strong></li></ul> <p style="text-align: justify;">Computer Vision (Komputer Visi) merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi dari mesin yang melihat. Sebagai suatu disiplin ilmu, Computer Vision berhubungan dengan teori untuk membangun sistem buatan yang memperoleh informasi dari gambar. dengan teori yang digunakan untuk membangun sistem kecerdasan buatan yang membutuhkan informasi dari citra (gambar). Data citranya dapat dalam berbagai bentuk, misalnya urutan video, pandangan dari beberapa kamera, data multi dimensi yang di dapat dari hasil pemindaian medis.</p> <p style="text-align: justify;">Sebagai teknologi disiplin, visi komputer berusaha untuk menerapkan teori dan model untuk pembangunan sistem visi komputer. Contoh aplikasi visi komputer mencakup sistem untuk :</p> <p>Pengendalian proses (misalnya, sebuah robot industri atau kendaraan otonom).<br />Mendeteksi peristiwa (misalnya, untuk pengawasan visual atau orang menghitung).<br />Mengorganisir informasi (misalnya, untuk pengindeksan database foto dan gambar urutan).<br />Modeling benda atau lingkungan (misalnya, industri inspeksi, analisis gambar medis atau topografis model).<br />Interaksi (misalnya, sebagai input ke perangkat untuk interaksi manusia komputer).<br />Visi komputer juga dapat digambarkan sebagai pelengkap (tapi tidak harus lawan) penglihatan biologis. </p> <p style="text-align: justify;">Biologis visi, persepsi visual manusia dan berbagai hewan yang dipelajari, sehingga dalam model tentang bagaimana sistem ini beroperasi dalam hal proses-proses fisiologis. Komputer visi di sisi lain, menjelaskan sistem penglihatan buatan yang diimplementasikan dalam perangkat lunak dan perangkat keras. Interdisipliner pertukaran antara biologis dan visi komputer telah terbukti semakin bermanfaat bagi kedua bidang.<br />Sub-domain visi komputer meliputi adegan rekonstruksi, acara deteksi, pelacakan video, pengenalan obyek, belajar, pengindeksan, gerak estimasi, dan gambar restorasi.</p> <ul style="color: rgb(204, 51, 204);"><li><strong>Browsing Audio Data</strong></li></ul> <p style="text-align: justify;">Browsing Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Jaringan video / audio metode browsing mencakupi langkah-langkah sebagai berikut :</p> <p style="text-align: justify;">Menjalankan sebuah program aplikasi komputer lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP<br />Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS ( Dynamic Domain Name Server) oleh program aplikasi<br />Mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi<br />compile ke layanan server melalui alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data yang ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video / audio data melalui Internet.</p> <ul style="color: rgb(204, 51, 204);"><li><strong>Speech Recognition</strong></li></ul> <p style="text-align: justify;">Dikenal dengan pengenal suara otomatis (automatic speech recognition) atau pengenal suara komputer (computer speech recognition) merupakan suatu sistem yang dapat mengidentifikasi seseorang dari suara dimana merubah suara menjadi tulisan. Istilah ‘voice recognition’ digunakan untuk mengenali atau mengidentifikasi siapa yang berbicara, sedangkan istilah ‘Speech Recognition’ digunakan untuk mengidentifikasi apa yang diucapkannya.</p> <ul style="color: rgb(204, 51, 204);"><li><strong>Speech Synthesis</strong></li></ul> <p style="text-align: justify;">Speech synthesis merupakan hasil kecerdasan buatan dari pembicaraan manusia. Komputer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech syhthesizer dan dapat diterapkan pada perangkat lunak dan perangkat keras. Sebuah sistem text to speech (TTS) merubah bahasa normal menjadi pembicaraan.</p><br /></div>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-35753909902528670622010-10-18T10:38:00.000-07:002010-10-18T10:41:27.982-07:00Telematika<div style="color: rgb(204, 102, 204);" class="post-body entry-content"> TELEMATIKA<br /><span style="font-weight: bold;">Asal Mula Kata Telematika</span><br /> Orang Indonesia ternyata memang sering sekali mengadopsi bahasa. Salah satu contohnya adalah kata “TELEMATIKA” yang seringkali diidentikkan dengan dunia internet di Indonesia. Dari hasil pencarian makna telematika ternyata Telematika merupakan adopsi dari bahasa Prancis yang sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.<br />Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari <span style="font-style: italic;">TELECOMMUNICATION</span> and <span style="font-style: italic;">INFORMATICS</span> sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu. Dalam Wikipedia disebutkan bahwa telematics juga sering disebut dengan ICT (<span style="font-style: italic;">Information and Communication Technology</span>).<br />Sedangkan menurut pak Moedjiono, telematika merupakan konvergensi dari Tele= “Komunikasi”, ma= ”Multimedia”, dan tika= “Informatika”.<br />Dalam perkembangannya istilah media dalam telematika berkembang menjadi multimedia. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilan multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem computer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Ambigu bila istilah telematika dipahami sebagai akronim telekomunikasi, multimedia, dan informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.<br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Perkembangan Telematika di Indonesia</span><br /> Di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.<br /><span style="font-weight: bold;">1. Periode Rintisan</span><br />Periode ini dimulai pada akhir tahun 1970-an, semua itu diakibatkan dengan adanya aneksasi Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa malaria, pemilu tahun 1977, pengaruh revolusi Iran, dan keadaan ekonomi Indonesia yang baru ditata pada awal pemerintahan orde baru yang melahirkan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi, dan sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga perancis.<br />Pada awal 1970-an Toffler menyebutkan sebagai zaman informasi, namun dikarenakan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak mengikuti perkembangan telematika.<br />Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Indonesia mulai mengenal jaringan telepon, komputer, stasiun radio nasional dan internasional, dan saluran televisi nasional, walaupun penggunaannya masih dalam tahap terbatas. Hal ini dilatarbelakangi oleh pemberian penghargaan dari PBB pada tahun 1984 serta kepemilikan satelit dan perkembangan ekonomi yang semakin meningkat<br />Setahun sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet diluncurkan. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak, dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet.<br />Penggunaan teknologi telematika di Indonesia masih sangat terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagai email dalam suatu group dirintis pada tahun 1980an. Pada tahun-tahun tersebut istilah unix, email, PC, BBS, modem, Ethernet masih merupakan kata-kata langka untuk didengar.<br />Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika atau minimal mengetahuinya.<br /><span style="font-weight: bold;">2. Periode Pengenalan</span><br />Periode ini dumulai pada tahun 1990-an. Disini teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat sudah mulai mengenalnya. Jaringan radio amatir mulai marak pada awal tahun 1990, bahkan jangkauannya sampai keluar negeri, pada sisi lain milis terus berkembang.<br />Internet mulai masuk Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, pada tahun yang sama pula beroperasi ISP komersil pertama yaitu INDOnet<br />Dua tahun keterbukaan informasi ini, mendorong adanya kesadaran politik dan usaha dagang, hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional.<br />Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998, Indonesia mulai mengenal komputer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio, dan televise internasional/ televise kabel.<br />Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik banyak masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital (digital divide).<br /><span style="font-weight: bold;">3. Periode Aplikasi<br /></span>Reformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millennium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mulai dilaksanakan, dan diaplikasikan.<br />Pada awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menanggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal “top-down” direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.<br />Depkominfo mencatat bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta.<br />Berdasarkan data statistik diatas menunjukkan bahwa aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia, walaupun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali.<br />Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup.<br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Fungsi Telematika</span><br />1. Penyampai informasi. Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan.<br />2. Sarana Kontak sosial hidup bermasyarakat. Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan; keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar dimana-mana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil perseorangan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Peran Telematika<br /></span>Telematika di Indonesia memiliki tiga peran pokok, antara lain :<br />1. Mengoptimalkan proses pembangunan. Telematika memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat berupa sarana telekomunikasi yang memuahkan masyarakat saling berinteraksi tanpa terhalang jarak. Dengan telematika, proses komunikasi menjadi mudah sehingga mudah pula untuk menyebarkan informasi dari satu daerah ke daerah lain.<br />2. Meningkatkan Pendapatan. Produk dan jasa teknologi telematika merupakan komoditas yang memberikan peningkatan pendapatan bagi perseorangan, dunia usaha bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri telematika.<br />3. Pemersatu bangsa. Teknologi telematika mampu menyatukan bangsa melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area dengan cepat tanpa terhalang jarak daerah masing-masing.<br />Dampak Penggunaan Telematika<br /><br /><br />Dampak yang akan muncul penggunaan telematika baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu :<br />1. Penghematan transportasi dan bahan bakar.<br />2. Menghindarkan jam-jam yang tidak produktif menjadi lebih produktif.<br />3. Mengembangkan konsep kegiatan tersebar secara merata ke seluruh daerah.<br />4. Menyuguhkan banyak pilihan sarana telekomunikasi.<br /><br /><br />Disusun Oleh :<br />1. Nadira (11107209)<br />2. Nitta Caroline (11107231)<br />3. Pebbrina (11107305)<br />4. Purnama (11107330)<br />5. Purnama Sari (11107331) </div> <span style="color: rgb(204, 102, 204);" class="post-author vcard"> </span>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-62842128366410837442010-06-13T13:16:00.000-07:002010-06-13T13:18:51.650-07:00Peranan Lapisan Transport<span style="font-weight: bold;"></span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153); font-weight: bold;">Tujuan dari Lapisan Transport</span><br />Lapisan transport menyediakan segmentasi data dan mengontrol kebutuhan data untuk kembali ke dalam berbagai stream komunikasi. Hal – hal pokok yang perlu diperhatikan adalah:<br />• Melacak komunikasi antar sumber aplikasi dan host tujuan<br />• Segmentasi data dan mengelola masing – masing data. Reassembling (pengumpulan kembali) segmen ke stream aplikasi data<br />• Mengidentifikasi berbagai aplikasi yang berbeda<br /><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204); font-weight: bold;">Melacak Setiap Komunikasi </span><br />Setiap host dapat memiliki beberapa aplikasi yang berkomunikasi di seluruh jaringan. Setiap aplikasi tersebut akan berkomunikasi dengan satu atau lebih aplikasi pada remote host. Hal ini merupakan tugas lapisan Transport untuk mempertahankan beberapa stream komunikasi antar aplikasi tersebut.<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 102, 204);">Segmentasi Data</span><br />Setiap aplikasi membuat streaming data untuk dikirimkan ke remote aplikasi, data ini harus dipersiapkan untuk dikirim ke seluruh media pada bagian yang dapat dikendalikan. Protokol lapisan Transport mendeskripsikan segmen layanan data dari lapisan Applikasi. Hal ini meliputi encapsulasi yang diperlukan pada setiap data. Setiap data aplikasi memerlukan header data yang akan ditambahkan pada lapisan Transport untuk menunjukkan komunikasi yang terkait dengannya.<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 102, 204);">Segmen Reassembling</span><br />Pada penerimaan host, setiap data dapat diarahkan ke aplikasi yang sesuai. Selain itu, setiap data harus direkontruksi ke dalam stream data yang lengkap untuk digunakan pada lapisan aplikasi. Semua protokol pada Transport Layer menggambarkan bagaimana header informasi pada lapisan Transport digunakan untuk mengembalikan data ke stream yang dilewati pada lapisan aplikasi.<br /><span class="fullpost"><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 102, 204);">Identifikasi Aplikasi </span><br />Dalam rangka menghasilkan stream data ke aplikasi yang tepat, lapisan transport harus mengidentifikasi aplikasi tujuan. Untuk memenuhinya, lapisan Transport memberikan aplikasi yang telah diidentifikasi. Pemanggilan Protokol TCP / IP ini diidentifikasi oleh sebuah nomor port. Setiap perangkat lunak yang akan diakses oleh jaringan diberi nomor port yang unik dalam host. Nomor port ini digunakan dalam header lapisan transportasi untuk menunjukkan aplikasi data yang saling terkait.<br />Lapisan Transport merupakan penghubung antara lapisan aplikasi dan lapisan dibawahnya yang bertugas pada jaringan transmisi. Lapisan ini menerima data dari berbagai komunikasi yang berbeda setelah itu diteruskan ke lapisan dibawahnya yang dapat dikelola sebagai multiplexed pada media.<br />Aplikasi tidak perlu mengetahui rincian operasional dari jaringan yang digunakan. Karena aplikasi menghasilkan data yang dikirim dari satu aplikasi ke aplikasi yang lain, tanpa melihat jenis host tujuan, jenis media yang dilewati oleh tipe data, serta bagian yang diambil oleh data, congestion pada penghubung, atau ukuran jaringan.<br />Selain itu, lapisan bawahnya tidak menyadari bahwa ada beberapa aplikasi yang mengirim data pada jaringan. Fungsi dari lapisan tersebut adalah untuk mengirim data ke perangkat yang sesuai. Kemudian Lapisan Transport ini memilah bagian – bagiannya sebelum mengirim ke aplikasi yang sesuai.<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 102, 204);">Macam – macam Persyaratan Data :</span><br />Karena berbagai aplikasi memiliki persyaratan yang berbeda, terdapat beberapa protokol lapisan Transport. Untuk beberapa aplikasi, segmen harus tiba di urutan yang sangat spesifik agar berhasil diproses . Dalam beberapa kasus, semua data harus menerima protokol apapun yang akan digunakan. Dalam kasus lain, aplikasi dapat mentolerir beberapa data yang hilang selama transmisi dalam jaringan.<br />Pada saat pemusatan jaringan, kebutuhan aplikasi lapisan transport yang berbeda memerlukan komunikasi pada jaringan yang sama. Berbagai protokol lapisan Transport yang berbeda memiliki aturan untuk menangani berbagai persyaratan data.<br />Beberapa protokol hanya menyediakan fungsi dasar yang efisien untuk pengiriman data antar bagian aplikasi yang sesuai. Tipe protokol ini berguna untuk data yang sensitif terhadap penundaan.<br />Protokol lapisan Transport menjelaskan proses yang memberikan fitur tambahan, seperti memastikan pengiriman yang handal antar aplikasi. Pada saat fungsi tambahan menyediakan komunikasi lebih baik pada lapisan Transport antara aplikasi memiliki overhead tambahan dan membuat permintaan yang lebih besar pada jaringan.</span>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-51075016873773018882010-06-13T12:32:00.000-07:002010-06-13T12:38:31.544-07:00Apa Itu Hacker<span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 51, 204);">Menjadi Hacker</span><br />Banyak sekali yang mendifinisikan hacker, hampir semuanya berkaitan dengan kemahiran teknis serta kegemaran menyelesaikan masalah dan mengatasi keterbatasan.<br />Istilah hacker timbul dari anggota budaya bersama suatu komunitas yang terdiri dari para programer mahir dan ahli jaringan, sejarahnya bermula dari dekade minikomputer pertama yang memiliki time-sharing dan zaman eksprimen awal ARPAnet. Hacker yang membangun internet, hacker yang membuat sistem operai Unix menjadi seperti sekarang, hacker yang mengoperasikan Usenet, hacker yang membuat Worl Wide Web berjalan. Anda bagian dari budaya ini? Jika anda menyumbangkan sesuatu untuk budaya ini, dan rekan lain di dalamnya mengenali Anda sebagai seorang hacker, maka seorang hackerlah Anda. <br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204); font-weight: bold;">Hacker atau bukan?</span><br />Sekelompok orang menyebut dirinya seorang hacker padahal bukan, mereka mendapat kepuasan lewat membobol komputer,mengakali telepon,membobol password, tanpa memberikan solusi pengamanan. Mereka dikatakan cracker, orang yang tidak bertanggung jawab, malas dan tidak terlalu cerdas. Sayangnya, wartawan dan penulis telah salah kaprah dan menggunakan kata “hacker” untuk para cracker.<br />Banyak programer yang telah mendapat penghargaan “Hacker Terbaik”, akan tetapi penghargaan ini diberikan hanya sebatas opini, yang pasti ahli-ahli yang berkencimpung dalam teknologi komputer seperti Edsger Dijkstra dan Donal Knuth, seperti halnya pembuat sofware terkenal seperti Linus Trovalds (Linux) dan Dennis Ritchie dan Ken Thompson (Bahasa pemrograman C), mereka termasuk dalam daftar.<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(153, 51, 153);">Hacker vs Cracker</span><br />Jika Anda menjadi hacker, lanjutkan membaca. Jika ingin menjadi cracker bersiaplah menghabiskan 5 sampai 10 tahun di balik jeruji.<br /><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204); font-weight: bold;">Sikap Hacker</span><br />Pekerjaan Hacker adalah menyelesaikan masalah dan membuat sesuatu yang berguna, dan hacker percaya pada kebebasan dan kerjasama. Terus belajar dan termotivasi, untuk menjadi seorang hacker Anda harus merasa tertarik untuk memecahkan persoalan, mengasah keahlian, dan melatih kecerdasan. Kembangkan keyakinan pada kapasitas belajar miskipun yang Anda ketahui belum cukup untuk memecahkan suatu persoalan, jika satu potong saja dari persoalan sudah terpecahkan, maka itu sudah cukup memberi pelajaran kepada Anda untuk menyelesaikan potongan berikutnya dan berikutnya, hingga semua potongan terselesaikan.<br />Otak yang kereatif merupakan sumber daya yang berharga dan terbatas, tak seharusnya sumberdaya ini diboroskan hanya untuk memikirkan kembali persoalan dari dasar, padahal ada begitu banyak permasalahan menarik baru lain yang menanti. Hacker tidak seharusnya dibosankan dengan pekerjaan bodoh yang berulang-ulang, karena ini berarti melakukan pekerjaan yang hanya bisa dilakukan, pemborosan sumber daya ini merugikan semua pihak, karena kebosanan dan pekerjaan yang membosankan bukan saja tidak menyenangkan tapi juga jahat.<br />Hacker anti otoriter, Siapa pun yang dapat memerintah Anda akan dapat menghentikan Anda untuk menyelesaikan pekerjaan yang menarik. Sikap otoriter harus dilawan dimanapun Anda berada agar nantinya tidak menekan Anda dan hacker lainya.<br />Disamping sikap diatas dibutuhkan juga kecerdasan, latihan, dedikasi, dan kerja keras. Kemampuan dalam bidang yang sulit yang melibatkan ketajaman mental, keahlian serta konsentrasi dan hanya dapat dikuasi oleh sedikit orang adalah baik. <br /><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153); font-weight: bold;">Kemampuan Dasar Hacking</span> <br />1. Pelajari Bahasa Pemrograman<br />Menguasai hanya satu bahasa pemrograman saja tidak akan mencapai tingkat kemampuan hacker atau bahkan seorang programer, perlu belajar cara pemrograman secara umum, tidak bergantung pada satu bahasa mana pun. Anda perlu mencapai tahap dimana dapat mempelajari bahasa baru dalam beberapa hari, dengan menghubungkan apa yang ada di manual dengan apa yang telah Anda ketahui. Perlu memplajari beberapa bahasa yang jauh berbeda dengan satu dengan yang lainya. Bahasa-bahasa terpenting dalam hacking adalah Pyton, C, Perl, dan LISP tapi paling baik sebetulnya mempelajari semuanya karena masing-masing mewakili cara pendekatan pemrograman yang berbeda dan tiap bahasa akan memberi pelajaran-pelajaran berharga.<br />2. Kuasi Sistem Operasi<br />Pelajari Sistem Operasi, terutama Linux dan Unix BSD karena sistem operasi tersebut paling banyak digunakan di internet dan berperan penting dalam perkembangan internet. Lagi pula Linux adalah sistem operasi Open Source. Pelajari Unix jalankan Unix, bermain-mainlah dengan Unix, berhubungan internet melalui Unix, baca kodenya dan modifikasi. Di Unix Anda akan menjumpai tool pemrograman yang lebih baik (termasuk C, Lisp, Pyton, dan Perl). Anda akan bersenang-senang dan mendapatkan pengetahuan lebih dari yang Anda sadari.<br />3. Pelajari Worl Wide Web<br />Maksudnya lebih dari sekedar menggunakan browser, tetapi mempelajari cara menulis HTML, bahasa markup Web.<br />4. Pelajari Jaringan Komputer<br />Jaringan komputer yang menghubungkan kita dengan orang lain di internet, sehingga perlu memplejari Jaringan komputer. <br /><br />Semakin banyak dari hal-hal diatas yang sudah Anda kerjakan, semakin besar kemungkinan Anda adalah calon hacker berbakat.Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-57653050127156887722010-05-10T10:07:00.000-07:002010-05-10T10:12:41.524-07:00Tips Kesehatan: Terapi Air Putih<div style="color: rgb(102, 255, 255);" align="justify">Tuhan telah memberi kita air yang banyak dan gratis. Tanpa mengeluarkan uang untuk obat-obatan, tablet, suntikan, diagnosa, upah dokter,dll. Hanya minum air minum, penyakit di bawah ini bisa disembuhkan. Anda tak akan percaya sebelum melakukannya. Di bawah ini daftar penyakit yang dapat disembuhkan oleh terapi ini:</div> <div style="color: rgb(102, 255, 255);" align="justify"><ol><li>Sakit Kepala </li><li>Asma </li><li>Hosthortobics </li><li>Darah Tinggi </li><li>Bronchitis </li><li>Kencing Manis </li><li>Kurang Darah </li><li>TBC </li><li>Paru-paru </li><li>Penyakit Mata </li><li>Rematik </li><li>Radang Otak </li><li>Lumpuh </li><li>Batu Ginjal </li><li>Haid Tidak Teratur </li><li>Kegemukan </li><li>Penyakit Saluran Kencing </li><li>Leukimia </li><li>Radang/Sakit Persendian </li><li>Kelebihan Asam Urat </li><li>Kanker Peranakan </li><li>Radang Selaput Lendir </li><li>Mencret </li><li>Kanker Payudara </li><li>Gangguan Jantung </li><li>Disentri </li><li>Radang Tenggorokan </li><li>Mabuk, Pusing, Gamang </li><li>Ambeien </li><li>Sembelit </li><li>Batuk </li></ol></div><p style="color: rgb(102, 255, 255);" align="justify">Bagaimana Air Minum Itu Bekerja? </p><p style="color: rgb(102, 255, 255);" align="justify">Meminum air minum biasa dengan metode yang benar, memurnikan tubuh manusia. Hal itu membuat usus besar bekerja dengan lebih efektif dengan cara membentuk darah baru, dalam istilah medis dikenal sebagai aematopaises. Bahwa mucousal fold pada usus besar dan usus kecil diaktifkan oleh metode ini, merupakan fakta tak terbantah,<br />seperti teori yang menyatakan bahwa darah segar baru diproduksi oleh mucousal fold ini. Bila usus bersih, maka gizi makanan yang dimakan beberapa kali dalam sehari akan diserap dan dengan kerja mucousal fold, gizi makanan itu diubah menjadi darah baru.</p><p style="color: rgb(102, 255, 255);" align="justify">Darah merupakan hal paling penting dalam menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan, dan karena itu air hendaknya dikonsumsi dengan teratur.</p><p style="color: rgb(102, 255, 255);" align="justify">Bagaimana Melakukan Terapi Air ini ? </p><p style="color: rgb(102, 255, 255);" align="justify">Pagi hari ketika anda baru bangun tidur (bahkan tanpa gosok gigi terlebih dahulu) minumlah 1.5 liter air, yaitu 5 sampai 6 gelas. Lebih baik airnya ditakar dahulu sebanyak 1.5 liter. Ketahuilah bahwa nenek moyang kami menamakan terapi ini sebagai "usha paana chikitsa". </p><p style="color: rgb(102, 255, 255);" align="justify">Setelah itu anda boleh mencuci muka. Hal yang sangat penting untuk diketahui bahwa jangan minum atau makan apapun satu jam sebelum dan sesudah minum 1.5 liter air ini. Juga telah diteliti dengan seksama bahwa tidak boleh minum minuman beralkohol pada malam sebelumnya. Bila perlu, gunakanlah air rebus atau air yang sudah disaring. </p><p style="color: rgb(102, 255, 255);" align="justify">Apakah mungkin Minum 1.5 Liter Air Sekaligus? </p><p style="color: rgb(102, 255, 255);" align="justify">Untuk permulaan, mungkin akan terasa sulit meminum 1.5 liter air sekaligus, tapi lambat laun akan terbiasa juga. Mula-mula, ketika latihan, anda boleh minum 4 gelas dulu dan sisanya yang 2 gelas diminum dua menit kemudian. Awalnya anda akan buang air kecil 2 sampai 3 kali dalam satu jam, tapi setelah beberapa lama, akan normal kembali. Menurut penelitian dan pengalaman, penyakit-penyakit berikut diketahui dapat disembuhkan dengan terapi ini, dalam waktu seperti tertulis di bawah ini:</p><p style="color: rgb(102, 255, 255);" align="justify">Sembelit - 1 Hari<br />TBC Paru-Paru - 3 Bulan<br />Kencing Manis - 7 Hari<br />Asam Urat - 2 Hari<br />Tekanan Darah - 4 Minggu<br />Kanker - 4 Minggu </p><p style="color: rgb(102, 255, 255);" align="justify">Catatan :<br />Disarankan agar penderita radang / sakit persendian dan rematik melaksanakan terapi ini tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam satu jam sebelum makan-selama satu minggu, setelah itu dua kali sehari sampai penyakitnya sembuh.</p><p style="color: rgb(102, 255, 255);" align="justify">Kami mohon dengan sangat, metode di atas dibaca dan dipraktekkan dengan seksama. Sebar luaskanlah pesan ini kepada teman-teman, sanak saudara dan tetangga karena hal ini merupakan persembahan pada kemanusiaan. Dengan rahmat Tuhan, setiap orang hendaknya menjalani hidup sehat </p><p style="color: rgb(102, 255, 255);" align="justify">" BILAMANA ANDA BERPARTISIPASI DALAM PENEBARAN INFORMASI INI ANDA BAGAIKAN SEORANG DOKTER YANG TELAH MENYEMBUHKAN BERIBU-RIBU BAHKAN BERJUTA-JUTA MANUSIA "</p>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-18740431530106877622010-05-10T09:59:00.001-07:002010-05-10T10:00:43.281-07:00Biografia Albert Einstein<div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 153);"><a href="http://elektrokita.blogspot.com/2008/10/biografi-albert-einstein.html"><span style="font-weight: bold;"></span></a><br />Albert Einstein (14 Maret 1879–18 April 1955) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".<br /><br />Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.<br /></div><span style="color: rgb(0, 0, 153);" class="fullpost"><div style="text-align: justify;"><br />Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Orang Abad Ini" oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan akhirnya "Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk dagang. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">1. Masa muda dan universitas</span><br /><br />Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola. Pada umur lima, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya).<br /><br />Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme. Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika. Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat Milan). Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia. Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur;j dia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnya dia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan.<br /><br />Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Maric, seorang Serbia yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negar Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">2. Kerja dan Gelar Doktor</span><br /><br />Pada saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar, keterburuannya sebagai orang muda yang mudah membuat marah professornya. Ayah seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss dalah tahun 1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu untuk alat yang memerlukan pengatahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka. Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang matematikawan, adalah pendamping pribadi dan kepandaian; Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") dalam tahun 1905 dari Universitas Zürich.<br /><br />Di tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotoelektrik, dan relativitas spesial) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">3. Gerakan Brownian</span><br /><br />Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama "On the Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid", mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setlah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial. Sebelum thesis ini, atom dikenal sebagai konsep yang berguan, tetapi fisikawan dan kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom benar suatu benda yang nyata. Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan atom memberikan pelaku eksperimen sebuah cara untuk menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald, seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold Sommerfeld bahwa ia telah berkonversi kepada penjelasan komplit Einstein tentang gerakan Brownian.</div></span>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-69105639162397450202010-05-10T09:56:00.000-07:002010-05-10T09:57:43.084-07:00Teknik Bermain Rubik<span style="color: rgb(102, 51, 51);">Rubik adalah sebuah permainan anak kecil yang kini sedang ngetrend dikalangan masyarakat. Ya, walaupun mainan ini seperti permainan anak kecil, namun justru anak-anak kecil tidak dapat menyelesaikannya dengan mudah. Karena permainan ini memutar logika dan otak anda. Siapapun pasti dibuat pusing oleh rubik ini, termasuk saya.</span> <p style="color: rgb(102, 51, 51);">Awalnya saya mengutak atik rubik yang saya beli di Matahari Departement Store Supermall Pakuwon Indah Surabaya (widih lengkap banget) dengan harga Rp35.900 (barang serupa dijual di pasaran tak jauh berbeda, antara Rp32.000-Rp38.000) dan plus diskon 20% (entah mengapa waktu itu saya menyerahkan kupon diskon dari koran Kompas dan mendapatkan potongan sebesar Rp7.200.</p> <p style="color: rgb(102, 51, 51);">Kemudian saya mencoba untuk browsing di YouTube mengenai teknik bermain rubik. Ada banyak sekali teknik, dan saya memilih untuk memperlajari teknik dasar. Sebelum anda memulai, ada baiknya anda mengetahui istilah-istilah yang akan digunakan dalam rumus kubik nanti.</p> <p style="color: rgb(102, 51, 51);"><a href="http://s302.photobucket.com/albums/nn115/i4nbudi/?action=view&current=rubik2.jpg" target="_blank"><img src="http://i302.photobucket.com/albums/nn115/i4nbudi/rubik2.jpg" alt="Photobucket" border="0" /></a></p> <p style="color: rgb(102, 51, 51);">Nah, selanjutnya anda tinggal mengikuti step yang telah saya buat di bawah ini.</p> <h4 style="color: rgb(102, 51, 51);">Step 1</h4> <p style="color: rgb(102, 51, 51);">- Membuat cross (+) putih dengan center kuning.<br />- Mencocokan warna di bawah tanda cross kemudian memutarnya (F2) sehingga cross putih sekarang bercenter putih.</p> <h4 style="color: rgb(102, 51, 51);">Step 2</h4> <p style="color: rgb(102, 51, 51);">- Membuat bagian bawah berwarna putih semua sekaligus “T”<br />– Rumus : <strong>R U R’</strong><br />- Mencocokkan 2 baris warna di bagian bawah.<br />–Rumus : <strong>U R U’ R’ U’ F’ U F</strong></p> <h4 style="color: rgb(102, 51, 51);">Step 3</h4> <p style="color: rgb(102, 51, 51);">- Membuat cross kuning bercenter kuning.<br />(i) Jika ada bagian kuning yang membentuk huruf L, maka letakkan L tersebut di pojok kanan bawah (terbalik tentunya)<br />– Rumus : <strong>f R U R’ U’ f’</strong><br />(ii) Jika bagian kuning membentuk garis (3 warna sama sebaris) dengan melewati center, maka letakkan garis dalam posisi horisontal.<br />– Rumus : <strong>F R U R’ U’ F’</strong><br />(iii) Jika tidak membentuk apa-apa (hanya ada 1 titik kuning di center).<br />– Rumus : <strong>F R U R’ U’ F’ f R U R’ U’ f’</strong></p> <h4 style="color: rgb(102, 51, 51);">Step 4</h4> <p style="color: rgb(102, 51, 51);">- Membuat bentuk “ikan” terlebih dahulu.<br />– Cari warna kuning pada bagian F pojok kanan atas.<br />– Rumus : <strong>R U R’ U R U2 R’</strong><br />- Membuat bagian atas menjadi seluruhnya berwarna kuning.<br />– Rumus : <strong>R U R’ U R U2 R’</strong></p> <h4 style="color: rgb(102, 51, 51);">Step 5</h4> <p style="color: rgb(102, 51, 51);">- Membuat kedua ujung atas F menjadi sama warna.<br />(i) Jika sudah ada sisi yang sama, letakkan di kiri.<br />(ii) Jika tidak lanjutkan saja.<br />– Rumus : <strong>R U2 R’ U’ R U2 L’ U R’ U’ L</strong><br />- Memindahkan bagian tengah atas F sehingga seluruh sisi menjadi sama warna.<br />(i) Jika bagian yang akan dipindahkan berlawanan arah dengan jarum jam, maka gunakan U’ dalam rumus berikut.<br />(ii) Jika bagian yang akan dipindahkan searah dengan jarum jam, maka gunakan U dalam rumus berikut.<br />– Rumus : <strong>F2 (U/U’) L R’ F2 R L’ (U/U’) F2</strong></p>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-82000722517675942942010-03-19T05:04:00.000-07:002010-03-19T05:05:07.754-07:00Membangun Pribadi Pemimpin<p style="color: rgb(204, 51, 204);">Dalam diri seorang haruslah memiliki jiwa pemimpin minimal untuk memimpin dirinya sendiri, kenapa? karena untuk mengupayakansesuatu harus bersikap laayaknya seorang yang memiliki harga diri yang pantas dihargai oleh orang lain. Untuk membangun pribadi yang berpemimpin seharusnya di dalam diri kita harus sudah ada tentang rasa kepemimpinan baik perseorangan maupun lingkup organisasi. Dalam kesempatan ini saya ingin berbagi berbagai hal dalam membangun pribadi yang berpemimpin.</p> <ol style="color: rgb(204, 51, 204);"><li>Adanya rasa saling mengenal atau mengetahui baik diri sendiri maupun orang lain, ada pepatah yang mengatakan bahwa jika kita tidak mengenal diri sendiri maka ada dua kemungkininan yang akan terjadi, pertama sulitnya membangun jiwa berkepemimpinan dan yang kedua ketegasan yang anda miliki kurang bergerigi sehingga partner anda akan menyepelekan anda. <span id="more-103"></span></li><li>Memiliki rasa berbaur atau dengan kata lain anda bisa turut menyatu baik dengan lingkukngan sekitar maupun dengan pergaulan orang-orang di sekitar anda. dalam diri kita memiliki kualitas yang mempunyai keterkaitan satu sama lain oleh karena ituseharusnya kita memiliki kualitas yang baik sehingga itu bisa berpengaruh tentang keharmonisan dalam diri anda dan di lingkukngan anda.</li><li>Memiliki perasaan sayang yang di artikan penuh cinta, dalam membangun sesuatu yang didasari dengan perasaan cinta dan penuh kasih sayang tentunya akan mempererat hubungan satu dengan yang lainnya. ada peribahasa yang pastinya sudah sangat kita ketahui yaitu TAK KENAL MAKA TAK SAYA, TAK SAYANG MAKA TAK CINTA. Begitulah seharusnya sebagai pribadi yang berpemimpin dan juga kecintaan dan rasa sayang merupakan modal kita untuk memikat dan daya tarik kita dengan hal-hal yang menguntungkan kita. Serta pejalanan yang akan kita lalui tentunya akan lebih ringan dan menyenangkan.</li><li>Rasa saling memahami dan saling pengertian satu dengan yang lainnya, seorang pemimpin yang akan membangun segala sesuatu tentunya bisa mengerti apa yang dibutuhkan dan yang dipikirkan orang lain sehingga dalam diri sekeliling anda terbesit pemikiran bahwa anda bisa merasakan dan tahu tentang apa yang sedang dipikirkan oleh khalayak ramai. Sebaiknya anda menyadari tentang ketidakmungkinnya seorang bisa menyelesaikan urusan sendiri yang nantinya bisa menyelasaikan urusan orang lain. Oleh karena itu kita harus tumbuh kembangkan pribadi yang berjiwa pemimpin dan bisa menjadikan tentang cita-cita orang lain menjadi kenyataan.</li><li>Saling bekerja sama dan tolong menolong antara satu dengan yang lainnya sehingga terwujudnya suasana yang kondusif dan tercermin tentang perasaan saling menghargai. seandainya memang kita bisa mengambil risiko yang bertanggung jawab yang besar dan itu melebihi akan kemampuan kita sebaiknya musyawarahkan terlebih dahulu sebelum semuanya bisa menghancurkan semua orang.</li></ol> <p style="color: rgb(204, 51, 204);">Dalam hidup kita ada baiknya mencoba walaupun itu salah akan tetapi percayalah setelah anda mencobanya dan mungkin berbuat kesalahan itu merupakan pelajaran yang sangat mahal dan menjadikan diri pribadi yang mengetahui akan pa yang akan dikerjakan. sebagai seorang yang ingin membangun dalam hal apapun sebaiknya katakan SAYA BISA MELAKUKANNYA, yakinlah anda bisa melakukannya walaupun itu sulit tetapi jika anda sudah mengatakan ITU SULIT hal ini mengidentifikasikan bahwa anda kurang memiliki jiwa besar yang suka akan tantangan. Selamat berjuang menjadi pribadi yang berpemimpin untuk diri anda sendiri dan untuk mengembangkan ke arah yang lebih baik lagi.</p>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-69711457919439653282010-03-19T05:00:00.000-07:002010-03-19T05:01:01.798-07:00LOGIKA<p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style="font-size: small;"><b><b><b><strong>Pengertian Logika</strong> </b></b></b></span></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Logika merupakan cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, dan sekaligus juga sebagai dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu. Dengan fungsi sebagai dasar filsafat dan sarana ilmu karena logika merupakan “jembatan penghubung” antara filsafat dan ilmu, yang secara terminologis logika didefinisikan: Teori tentang penyimpulan yang sah. Penyimpulan pada dasarnya bertitik tolak dari suatu pangkal-pikir tertentu, yang kemudian ditarik suatu kesimpulan. Penyimpulan yang sah, artinya sesuai dengan pertimbangan akal dan runtut sehingga dapat dilacak kembali yang sekaligus juga benar, yang berarti dituntut kebenaran bentuk sesuai dengan isi.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Logika sebagai teori penyimpulan, berlandaskan pada suatu konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata atau istilah, dan dapat diungkapkan dalam bentuk himpunan sehingga setiap konsep mempunyai himpunan, mempunyai keluasan. Dengan dasar himpunan karena semua unsur penalaran dalam logika pembuktiannya menggunakan diagram himpunan, dan ini merupakan pembuktian secara formal jika diungkapkan dengan diagram himpunan sah dan tepat karena sah dan tepat pula penalaran tersebut.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Berdasarkan proses penalarannya dan juga sifat kesimpulan yang dihasilkannya, logika dibedakan antara logika deduktif dan logika induktif. Logika deduktif adalah sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah berdasarkan bentuknya serta kesimpulan yang dihasilkan sebagai kemestian diturunkan dari pangkal pikirnya. Dalam logika ini yang terutama ditelaah adalah bentuk dari kerjanya akal jika telah runtut dan sesuai dengan pertimbangan akal yang dapat dibuktikan tidak ada kesimpulan lain karena proses penyimpulannya adalah tepat dan sah. Logika deduktif karena berbicara tentang hubungan bentuk-bentuk pernyataan saja yang utama terlepas isi apa yang diuraikan karena logika deduktif disebut pula logika formal.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Logika induktif adalah sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi. Logika ini sering disebut juga logika material, yaitu berusaha menemukan prinsip-prinsip penalaran yang bergantung kesesuaiannya dengan kenyataan, oleh karena itu kesimpulannya hanyalah keboleh-jadian, dalam arti selama kesimpulannya itu tidak ada bukti yang menyangkalnya maka kesimpulan itu benar, dan tidak dapat dikatakan pasti.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><b><b><b><strong>Bahasa Logika</strong></b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Bahasa merupakan pernyataan pikiran atau perasaan sebagai alat komunikasi manusia. Dan khusus alat komunikasi ilmiah disebut dengan bahasa ilmiah, yaitu kalimat berita yang merupakan suatu pernyataan-pernyataan atau pendapat-pendapat. Bahasa sangat penting juga dalam pembentukan penalaran ilmiah karena penalaran ilmiah mempelajari bagaimana caranya mengadakan uraian yang tepat dan sesuai dengan pembuktian-pembuktian secara benar dan jelas. Bahasa secara umum dibedakan antara bahasa alami dan bahasa buatan. Bahasa alami ialah bahasa sehari-hari yang biasa digunakan untuk menyatakan sesuatu, yang tumbuh atas dasar pengaruh alam sekelilingnya, dibedakan antara bahasa isyarat dan bahasa biasa. Bahasa buatan ialah bahasa yang disusun sedemikian rupa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan akal pikiran untuk maksud tertentu, yang dibedakan antara bahasa istilahi dan bahasa artifisial. Bahasa buatan inilah yang dimaksudkan bahasa ilmiah, dirumuskan bahasa buatan yang diciptakan oleh para ahli dalam bidangnya dengan menggunakan istilah-istilah atau lambang-lambang untuk mewakili pengertian-pengertian tertentu.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Sebagai pernyataan pikiran atau perasaan dan juga sebagai alat komunikasi manusia karena bahasa mempunyai 3 fungsi pokok, yakni fungsi ekspresif atau emotif, fungsi afektif atau praktis, dan fungsi simbolik dan logik. Khusus untuk logika dan juga untuk bahasa ilmiah yang harus diperhatikan adalah fungsi simbolik karena komunikasi ilmiah bertujuan untuk menyampaikan informasi yang berupa pengetahuan. Agar komunikasi ilmiah ini berjalan dengan baik maka bahasa yang dipergunakan harus logik terbebas dari unsur-unsur emotif.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Bahasa yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan atau kalimat deklaratif jika ditinjau berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pernyataan analitik dan pernyataan sintetik.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Pernyataan (statement) dalam logika ditinjau dari segi bentuk hubungan makna yang dikandungnya, pernyataan itu disamakan juga dengan proposisi. Proposisi atau pernyataan berdasarkan bentuk isinya dibedakan antara 3 macam, yakni proposisi tunggal, proposisi kategorik, dan proposisi majemuk.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Tiga macam proposisi atau pernyataan di atas yang sebagai dasar penalaran adalah proposisi kategorik untuk penalaran kategorik, dan proposisi majemuk untuk penalaran majemuk. Adapun proposisi tunggal atau proposisi simpel pengolahannya dapat masuk dalam penalaran kategorik dan dapat juga masuk dalam penalaran majemuk.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><b><b><b><strong>Sejarah Perkembangan Logika</strong></b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Logika pertama-tama disusun oleh Aristoteles (384-322 SM), sebagai sebuah ilmu tentang hukum-hukum berpikir guna memelihara jalan pikiran dari setiap kekeliruan. Logika sebagai ilmu baru pada waktu itu, disebut dengan nama “analitika” dan “dialektika”. Kumpulan karya tulis Aristoteles mengenai logika diberi nama Organon, terdiri atas enam bagian.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Theoprastus (371-287 sM), memberi sumbangan terbesar dalam logika ialah penafsirannya tentang pengertian yang mungkin dan juga tentang sebuah sifat asasi dari setiap kesimpulan. Kemudian, Porphyrius (233-306 M), seorang ahli pikir di Iskandariah menambahkan satu bagian baru dalam pelajaran logika. Bagian baru ini disebut Eisagoge, yakni sebagai pengantar Categorie. Dalam bagian baru ini dibahas lingkungan-lingkungan zat dan lingkungan-lingkungan sifat di dalam alam, yang biasa disebut dengan klasifikasi. Dengan demikian, logika menjadi tujuh bagian.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Tokoh logika pada zaman Islam adalah Al-Farabi (873-950 M) yang terkenal mahir dalam bahasa Grik Tua, menyalin seluruh karya tulis Aristoteles dalam berbagai bidang ilmu dan karya tulis ahli-ahli pikir Grik lainnya. Al-Farabi menyalin dan memberi komentar atas tujuh bagian logika dan menambahkan satu bagian baru sehingga menjadi delapan bagian.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Karya Aristoteles tentang logika dalam buku Organon dikenal di dunia Barat selengkapnya ialah sesudah berlangsung penyalinan-penyalinan yang sangat luas dari sekian banyak ahli pikir Islam ke dalam bahasa Latin. Penyalinan-penyalinan yang luas itu membukakan masa dunia Barat kembali akan alam pikiran Grik Tua.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Petrus Hispanus (meninggal 1277 M) menyusun pelajaran logika berbentuk sajak, seperti All-Akhdari dalam dunia Islam, dan bukunya itu menjadi buku dasar bagi pelajaran logika sampai abad ke-17. Petrus Hispanus inilah yang mula-mula mempergunakan berbagai nama untuk sistem penyimpulan yang sah dalam perkaitan bentuk silogisme kategorik dalam sebuah sajak. Dan kumpulan sajak Petrus Hispanus mengenai logika ini bernama Summulae.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Francis Bacon (1561-1626 M) melancarkan serangan sengketa terhadap logika dan menganjurkan penggunaan sistem induksi secara lebih luas. Serangan Bacon terhadap logika ini memperoleh sambutan hangat dari berbagai kalangan di Barat, kemudian perhatian lebih ditujukan kepada penggunaan sistem induksi.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Pembaruan logika di Barat berikutnya disusul oleh lain-lain penulis di antaranya adalah Gottfried Wilhem von Leibniz. Ia menganjurkan penggantian pernyataan-pernyataan dengan simbol-simbol agar lebih umum sifatnya dan lebih mudah melakukan analisis. Demikian juga Leonard Euler, seorang ahli matematika dan logika Swiss melakukan pembahasan tentang term-term dengan menggunakan lingkaran-lingkaran untuk melukiskan hubungan antarterm yang terkenal dengan sebutan circle-Euler.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>John Stuart Mill pada tahun 1843 mempertemukan sistem induksi dengan sistem deduksi. Setiap pangkal-pikir besar di dalam deduksi memerlukan induksi dan sebaliknya induksi memerlukan deduksi bagi penyusunan pikiran mengenai hasil-hasil eksperimen dan penyelidikan. Jadi, kedua-duanya bukan merupakan bagian-bagian yang saling terpisah, tetapi sebetulnya saling membantu. Mill sendiri merumuskan metode-metode bagi sistem induksi, terkenal dengan sebutan Four Methods.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Logika Formal sesudah masa Mill lahirlah sekian banyak buku-buku baru dan ulasan-ulasan baru tentang logika. Dan sejak pertengahan abad ke-19 mulai lahir satu cabang baru yang disebut dengan Logika-Simbolik. Pelopor logika simbolik pada dasarnya sudah dimulai oleh Leibniz.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Logika simbolik pertama dikembangkan oleh George Boole dan Augustus de Morgan. Boole secara sistematik dengan memakai simbol-simbol yang cukup luas dan metode analisis menurut matematika, dan Augustus De Morgan (1806-1871) merupakan seorang ahli matematika Inggris memberikan sumbangan besar kepada logika simbolik dengan pemikirannya tentang relasi dan negasi.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Tokoh logika simbolik yang lain ialah John Venn (1834-1923), ia berusaha menyempurnakan analisis logik dari Boole dengan merancang diagram lingkaran-lingkaran yang kini terkenal sebagai diagram Venn (Venn’s diagram) untuk menggambarkan hubungan-hubungan dan memeriksa sahnya penyimpulan dari silogisme. Untuk melukiskan hubungan merangkum atau menyisihkan di antara subjek dan predikat yang masing-masing dianggap sebagai himpunan.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Perkembangan logika simbolik mencapai puncaknya pada awal abad ke-20 dengan terbitnya 3 jilid karya tulis dua filsuf besar dari Inggris Alfred North Whitehead dan Bertrand Arthur William Russell berjudul Principia Mathematica (1910-1913) dengan jumlah 1992 halaman. Karya tulis Russell-Whitehead Principia Mathematica memberikan dorongan yang besar bagi pertumbuhan logika simbolik.</b></b></b></p> <p style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="justify"><b><b><b>Di Indonesia pada mulanya logika tidak pernah menjadi mata pelajaran pada perguruan-perguruan umum. Pelajaran logika cuma dijumpai pada pesantren-pesantren Islam dan perguruan-perguruan Islam dengan mempergunakan buku-buku berbahasa Arab. Pada masa sekarang ini logika di Indonesia sudah mulai berkembang sesuai perkembangan logika pada umumnya yang mendasarkan pada perkembangan teori himpunan.</b></b></b></p>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-79564504327493680742010-03-18T05:31:00.000-07:002010-03-18T05:34:11.712-07:00Cara Memotivasi Diri<span style="color: rgb(255, 153, 255);font-size:100%;" >Cara motivasi dengan menetapkan dasar-dasar tujuan merupakan hal yang sangat penting . Dan merupakan cara membangun motivasi diri yang biasa digunakan untuk mencapai sukses bagi para atlet top, pengusaha sukses dan semua orang-orang yang berhasil pada bidangnya masing-masing. Motivasi belajar dasar-dasar pengaturan tujuan untuk jangka pendek dan jangka panjang merupakan suatu cara untuk meningkatkan motivasi yang baik. Hal ini membantu kita menetapkan fokus pada hal yang diperlukan dan membantu untuk merencanakan dan mengatur sumber daya dan waktu sehingga kita bisa mendapatkan cara yang terbaik dari motivasi.<br /><br />Pengaturan tujuan jangka pendek dan jangka panjang akan memungkinkan kita untuk mengukur kemajuan kita dan mencapai kepuasan pribadi setelah kita berhasil memenuhi tujuan kita. Diagram kemajuan yang kita miliki akan memungkinkan untuk benar-benar melihat tahapan yang mengarah ke penyelesaian yang sebenarnya realisasi dari tujuan kita. Ini menghilangkan rasa yang panjang terhadap pencapaian tujuan. Kepercayaan diri dan tingkat kompetensi kita juga akan meningkat karena kita akan lebih sadar perlunya kemampuan untuk menumbuhkan menyelesaikan dan mencapai tujuan tersebut.<br /><br />Dasar-dasar pengaturan tujuan akan melibatkan berbagai keputusan dalam kehidupan pribadi baik jangka pendek maupun jangka panjang yang dibutuhkan untuk mencapainya. Kemudaian kita harus membagi tujuan tersebut menjadi yang lebih kecil dan diatur dalam waktu target tertentu agar mencapai target. Setelah daftar yang kita miliki lengkap segera gapai tujuan tersebut.<br /><br />Cara yang baik untuk mencapai tujuan adalah dengan memiliki daftar harian dan mingguan terhadap semua tujuan. Dengan melakukan ini, kita akan selalu dalam posisi yang semakin dekat dengan rencana tujuan hidup kita. Setiap hari akan memberikan kesempatan untuk mencapai tujuan kita.<br /><br />Berikut adalah beberapa yang harus menjadi pertimbangan dalam menentukan dan mencapai tujuan kita.<br /><br />Sikap kita memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan dan mencapai tujuan tersebut. Kita perlu bertanya kepada diri sendiri apa yang menghalangi kita untuk menuju tujuan itu? Jika ada bagian dari sikap kita yang menjadi hambatan atau Jika Anda memiliki masalah di daerah-daerah tersebut, maka segera atasi masalah tersebut. Solusi yang mungkin adalah ke dokter atau psikiater untuk berdiskusi masalah emosi yang kita alami.<br /><br />Karir dibuat dalam jangka waktu dan praktek. Gagal dalam karir sering dikaitkan dengan manajemen waktu buruk. Karir memerlukan banyak peran dari diri kita sendiri. Maka rencanakan sejauh mana kita ingin pergi ke dalam karir.<br /><br />Pendidikan adalah kunci untuk mencapai tujuan kita. Jika tujuan kita ingin memiliki beberapa jenis gelar atau memerlukan spesialisasi tertentu atau permintaan tertentu keterampilan untuk dikembangkan, maka perlu membuat rencana untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai.<br /><br />Kita tidak boleh menjauhkan rencana diri kita dari keluarga. Karena keluarga sangat penting untuk mendukung kerja kita selalu.<br /><br />Situasi keuangan pribadi juga memainkan peran utama dalam mencapai tujuan kita. Maka milikilah tujuan realistis pada hal-hal yang ingin diperoleh sebagai penghasilan. Kita juga harus mampu membuat rencana atau tahap untuk mencapai potensi kita.<br /><br />Kemampuan fisik individu seseorang yang berbakat akan dapat mencapai tujuan yang berhubungan dengan olahraga seperti di Bola Basket Nasional. Menentukan kelebihan kemampuan fisik kita merupakan salah satu prioritas. Namun keterbatasan fisik dapat ditaklukkan dengan perencanaan yang tepat.<br /><br />Seperti bunyi peribahasa - 'Semua pekerjaan yang didalamnya tidak ada permainan akan menjadi membosankanboy'. Memberikan sedikit kesenangan sendiri: harus dimasukkan ke dalam rencana. Karena bila suatu pekerjaan dilakukan dengan senang hati. Maka bisa diperoleh hasil yang lebih maksimal. Kita akan lebih puas dan menikmati pekerjaan yang dilakukan<br /><br />Untuk memulai hidup kita mencapai tujuan, menetapkan seperempat abad rencana, maka pecahlah kembali menjadi 5 tahun kedepan kemudian pecah kembali menjadi 1 tahun, kemudian 6 bulan selanjutnya dalam rencana bulanan, kemudian mingguan, lalu harian.<br /><br />Kemudian buatlah ke dalam daftar agenda harian.<br /><br />Selalu memeriksa dan menyiapkan rencana untuk konsistensi.<br /><br />Semua dasar pencapaian tujuan ini akan menjadi mudah jika kita sudah terbiasa.</span>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-7170075707318506362010-03-04T06:24:00.000-08:002010-03-04T06:40:29.949-08:00Pengaruh Sistem Informasi Terhadap Konsep Keamanan<span style="color: rgb(51, 102, 255);font-size:100%;" > Keamanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian sistem informasi, yang dimaksudkan untuk mencegah ancaman terhadap sistem serta untuk mendeteksi dan membetulkan akibat segala kerusakan sistem.<br /><br />Ancaman terhadap sistem informasi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu ancaman aktif danancaman pasif. Ancaman aktif mencakup kecurangandan kejahatan terhadap komputer, sedangkan ancaman pasif. mencaku kegagalan sistem, kesalahan manusia, dan bencana alam. Kegagalan sistem menyatakan kegagalan dalam peralatan-peralatan komponen (misalnya hard disk).<br /><br />Bencana alam merupakan faktor yang tak terduga yang bisa mengancam sistem informasi. Dan kesalahan pengoperasian sistem oleh manusia juga dapat merusak integritas sistem dan data. Pemasukan data yang salah dapat mengacaukan sistem. Begitu juga penghapusan data. Pelabelan yang salah terhadap pita magnetik yang berisi backupsistem juga membawa dampak buruk kalau terjadi gangguan dalam sistem.<br /><br />Gangguan listrik, kegagalan peralatan,dan fungsi perangkat lunak dapat menyebabkan data tidak konsisten, transaksi tidak lengkap atau bahkan data rusak. Selain itu, variasi tegangan listrik yang terlalu tajam dapat membuat peralatan-peralatan terbakar.<br /><br />Ancaman lain berupa kecurangan dan kejahatan komputer. Ancaman ini mendasarkan pada komputer sebagai alat untuk melakukan tindakan yang tidak benar. Penggunaan sistem berbasis komputer terkadang menjadi rawan terhadap kecurangan (fraud)dan pencurian.<br /><br />Metode yang umum digunakan oleh orang dalam melakukan penetrasi terhadap sistem berbasis komputer ada 6 macam (Bonar dan Hopwood, 1993), yaitu:<br /> · Pemanipulasian masukan.<br />· Penggantian program.<br />· Penggantian secara langsung. <br />· Pencurian data.<br />· Sabotase.<br />· Penyalahgunaan dan pencurian sumber daya komputasi. <br /><br />Dalam banyak kecurangan terhadap komputer, pemanipulasian masukan merupakan metode yang paling banyak digunakan, mengingat hal ini bisa dilakukan tanpa memerlukan ketrampilan teknis yang tinggi. Pemanipulasian melalui program biasa dilakukan oleh para spesialis teknologi informasi. Pengubahan berkas secara langsung umum dilakukan oleh orang yang punya akses secara langsung terhadap basis data. <br /><br />Pencurian data kerap kali dilakukan oleh “orang dalam” untuk dijual. Salah satu kasus terjadi pada Encyclopedia Britanica Company (bodnar dan Hopwood, 1993). Perusahaan ini menuduh seorang pegawainya menjual daftar nasabah ke sebuah pengiklan direct mail seharga $3 juta. <br /><br />Sabotase dapat dilakukan dengan berbagai cara. Istilah umum untkmenyatkan tindakan masuk kedalam suatu sistem komputer tanpa otorisasi, yaitu hacking. Pada masa kerusuhan rahun 1998, banyak situs Web badan-badan pemerintah di Indonesia diacak-acak oleh para cracker. <br /><br />Berbagai teknik yang digunakan untuk melakukan hacking: <br />· <span style="font-weight: bold;">Denia of Service</span><br />Teknik ini dilaksanakandengan membuat permintaan yang sangat banyak terhadap suatusitus sehingga sistem menjadi macetdan kemudian dengan mencari kelemahan pada sistem, si pelaku melakukan serangan terhadap sistem.<br /> · <span style="font-weight: bold;">Sniffer </span><br />Teknik ini diimplementasikan dengan membuat program yang dapat melacak paket data seseorang ketika paket tersebut melintasi Internet, menangkap password atau isinya. <br />· <span style="font-weight: bold;">Spoofing</span><br />Melakukan pemalsuan alamat e-mail atau Web dengan tujuan untukmenjebak pemakaiagar memasukkan informasi yang penting seperti password atau nomor kartu kredit. Berbagai kode yangjahat atau usil juga menjadi ancaman bagi sistem komputer. Kode yang dimaksud mencakup virus, cacing, kuda Trojan, bom waktu, dan perangkat lunak lainnya. Di lingkunhan windows, istilah virus begitu dikenal dansangat ditakuti oleh para pemakai PC. <br />· <span style="font-weight: bold;">Virus </span><br />Virus berupa penggalan kode yangdapat menggandakan dirinya sendiri dengan menyalin kode dan menempelkan ke berkas program yang dapat dieksekusi (misalnya berkas .exe pada DOS). Selanutnya, salina virus akan menjadi aktif manakala program yang terinfeksi dijalankan. Beberapa virus hanya “sekedar nampang”. Namun sejumlah virusyang lain benar-benar sangat jahat karena akan menghapus berkas-berkas dengan eksistensi tertentu dan bahkan dapat menformat hard disk. Contoh virus yang jahat adalah CIH atau Chernobyl, yang melakukan penularan melalui e-mail.<br /> · <span style="font-weight: bold;">Cacing</span> (Worm) <br />Cacing adalah program yang dapat menggandakan dirinya sendri dan menulari komputer-komputer dalam jaringan. Sebuah contoh cacing legendaris adalah yang diciptakan oleh mahasiswa ilmu komputer di Universitas Cornell yang bernama Robert Morris pada tahun 1988. Program yangdibuat olehnya inidapat menyusup ke jaringan yang menghubungkan Massachusets Institue of Technology, perusahaan RAND, Ames Research Center-nya NASA, dan sejumlah universitas di Amerika. Cacing ini telah menyebar ke 6.000 mesin sebelum akhirnya terdeteksi. <br />· <span style="font-weight: bold;">Bom logika atau Bom Waktu</span> (Logic Bomb & time bomb) Bom logika atau bom waktu adalah program yang beraksi karena dipicu oleh sesuatu kejadian atausetelah selang waktu berlalu. Sebagai contoh, program dapat diatur agar menghapus hard disk atau menyebabkan lalu lintas macet. Contoh kasus bom waktu terjadi di USPA, perusahaan asuransi di Fort Worth (Bodnar dan Hopwood, 1993). Donal Burkson, pemrogram pada perusahaan tersebut dipecat karena suatu hal. Dua hari kemudian, sebuah bom waktu mengaktifkan dirinya sendiri dan menghapus kira-kira 160.000 rekaman-rekaman penting pada komputer perusahaan tersebut. Para penyidik menyimpulkan bahwa Burkson memasang bom waktu dua tahun sebelum di-PHK. <br />· <span style="font-weight: bold;">Kuda Trojan</span> (Trojan Horse) <br />Kuda Trojan adalah program yang dirancang agar dapat digunakan untuk menyusup ke dalam sistem. Sebagai contoh, kuda Trojan dapat menciptakan pemakai dengan wewenang supervisor atau superuser. Pemakai inilah yang nantinya dipakai untuk menyusup ke sistem. Contoh kuda Trojan yang terkenal adalah program Machintosh yang bernama Sexy Ladu HyperCard yang pada tahun 1998 membawa korban dengan janji menyajikan gambar-gambar erotis. Sekalipun janjinya dipenuhi, program ini juga menghapus data pada komputer-komputer yang memuatnya. <br /><br />Penyalahgunaan dan pencurian sumber daya komputasi merupakan bentuk pemanfaatan secara illegal terhadap sumber daya komputasi oleh pegawai dalam rangka menjalankan bisnisnya sendiri. <br /><br />Satu hal lagi tentang kemungkinan ancaman terhadap sistem informasi adala trapdoor. Trapdoor adalah kemungkinan tindakan yang tak terantisipasi yang tertinggal dalam program karena ketidak sengajaan. Disebabkan sebuah program tak terjamin bebas dari kesalahan, kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat membuat pemakai yang tak berwewenang dapat mengakses sistem dan melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak bolehdan tidak bisa dilakukan.</span>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-41147104244566289762010-03-02T05:25:00.000-08:002010-03-02T06:06:15.484-08:00Membangun Jaringan Komputer Peer to Peer<span style="font-size:130%;"><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >Dalam jaringan peer to peer, setiap computer dapat bertindak sebagai client sekaligus server dan mempunyai fungsi yang sepadan. Jaringan P2P biasanya digunakan untuk berbagi dokumen dan atau printer antara komputer yang ada dalam jaringan tersebut. Jaringan dengan sifat peer to peer biasa disebut workgroup. Dalam merancang jaringan peer to peer pastikan kedua PC/Laptop telah terpasang Ethernet card dan pemasangan kabel adalah CrossOver</span></span><span style="font-size:130%;"><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" ><br /><br />Langkah-langkah:</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" > 1. Setup Network Pilih Start -> Settings -> Control Panel kemudian pilih Network Connection</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >2. Setup IP Address Setelah masuk dalam network connection maka klik kanan pada local area network dan pilih properties.</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >3. Pilih Internet Protocol (TCP/IP) -> Properties</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >Di dalam tab IP Address, terdapat 2 pilihan:</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >Obtain an IP address automatically: IP address akan diperoleh melalui</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >fasilitas DHCP. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut.</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >Specify an IP address: IP address dan subnet mask diisi secara manual.</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >kita menggunakan specify an IP address</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >4. Pilih Use The Following IP Address </span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >Settingan pada Client 1 : IP Address : 192.168.0.1 </span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >Subnet mask : 255.255.255.0 </span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >Settingan pada Client 2 : IP Address : 192.168.0.2 </span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >Subnet mask : 255.255.255.0</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >5. Kemudian pilih OK</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >6. Setelah settingan IP maka untuk mempermudah deskripsi jaringan maka kita dapat mensetting Computer Name dan Workgroup dengan cara klik kanan pada My Computer -> Properties</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >7. Pilih tab Computer Name</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >8. Pilih Network ID dan ganti nama Worgroup sesuai dengan group.</span><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);font-family:times new roman;" >9. Kemudian pilih OK dan Restart Komputer ( Lakukan ini pada Client 1 dan 2 )<br /><br /><br />http://qinqua.files.wordpress.com/2009/02/membangun-jaringan-komputer-peer-to-peer-dengan-ethernet-card.pdf<br /></span><br /><br /><br /></span>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-33525242214362103572010-02-16T19:05:00.000-08:002010-02-26T18:01:39.178-08:00Sistem Operasi JaringanSistem operasi jaringan menyediakan fungsi khusus untuk menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah jaringan, mengelola sumber daya jaringan, menyediakan layanan serta menyediakan keamanan jaringan bagi multiple users Sistem operasi oleh jaringan client/server yang umum digunakan adalah Windows NT Server family (Windows Server 2000 dan 2003), Novell NetWare, dan Unix/Linux. Windows 98, Windows 2000 professional, Windows XP professional, dan Windows NT Workstation tidak digunakan oleh server, tetapi dapat digunakan untuk menyediakan sumber daya untuk jaringan, seperti dapat mengakses file dan printer.<br /><br />Contoh Sistem Operasi Jaringan<br /><br /><span style="font-weight: bold;">UNIX</span> <br />Unix Dibuat di Bell Laboratories awal tahun 1970an. Multiuser dan multitasking operating system, Tidak user friendly dan Dapat menangani pemrosesan yang besar sekaligus menyediakan layanan internet seperti web server, FTP server, terminal emulation (telnet), akses database, dan Network File System (NFS) yang mengijinkan client dengan sistem operasi yang berbeda untuk mengakses file yang di simpan di komputer yang menggunakan sistem operasi UNIX. Trademark dari UNIX sekarang dipegang oleh the Open Group.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">LINUX</span><br />Sistem operasi jaringan Linux adalah Turunan dari Unix yang merupakan freeware dan powerfull operating system. Linux dapat digunakan sebagai sistem operasi server dan client dan memiliki implementasi lengkap dari arstitektur TCP/IP dalam bentuk TCP/IP networking software, yang mencakup driver untuk ethernet card dan kemampuan untuk menggunakan Serial Line Internet Protocol (SLIP) dan Point-to-Point Protocol (PPP) yang menyediakan akses ke jaringan melalui modem Sejumlah layanan yang disediakan oleh Linux yang berbasiskan TCP/IP suite contohnya Web server: Apache; Web proxy: Squid; File dan print sharing: Samba; Email: Sendmail; Domain Name Server menyediakan mapping antara nama dan IP address dan mendistribusikan informasi tentang jaringan (mail server) contoh BIND.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">NOVELL NETWARE</span> <br />Novell netware dahulu digunakan sebagai LAN-based network operating system. Dibuat oleh Novell, Inc. Sistem operasi ini banyak digunakan pada awal sampai pertengahan tahun1990-an Konsepnya adalah pembagian disk space dan printer. Novell NetWare Menggunakan dedicated server dimana komputer server memang khusus untuk melayani komputer client, Protokol jaringan menggunakan IPX/SPX dan NetWare adalah sebuah sistem operasi jaringan yang dikembangkan oleh Novell, Inc koperasi ini mulanya digunakan multitasking untuk menjalankan berbagai layanan pada sebuah komputer pribadi, dan protokol jaringan didasarkan pada pola dasar Sistem Network Xerox stack. NetWare telah digantikan oleh Open Enterprise Server (OES). Versi terbaru NetWare adalah v6.5 Dukungan Paket 8, yang identik dengan OES 2 SP1, NetWare Kernel. Pengembangan: - File sharing: layanan modul file, pencarian lokasi fisik dilakukan di server - Caching: meng-caching file yang sedang aktif - Netware Core Protocol (NCP) lebih efektif: tidak ada perlu ada acknowledgement untuk setiap permintaan atau data yang dikirimkan - Pelayanan selain file dan printer sharing seperti web, email, database, TCP/IP, IPX, dll<br /><br /><span style="font-weight: bold;">WINDOWS NT</span><br />Windows NT dibuat oleh Microsoft sebagai kelanjutan dari OS/2 versi mereka. Versi dari keluarga Windows NT contohnya Windows NT 3.51, Windows 2000 (NT 5.0) yang terdiri dari Windows 2000 Professional (workstation version), Windows 2000 Server, Windows 2000 Advanced Server, Windows 2000 Datacenter Server. Lalu contoh lainnya adalah Windows Server 2003, Windows XP, Windows vista, Windows 7 dan masih banyak contoh lainnya.<br /><br />http://hantoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15597/Sistem+Operasi+Jaringan.pptNadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-77476642626653016522009-12-22T19:58:00.000-08:002009-12-22T20:04:07.804-08:00DAFTAR PUSTAKA DAN KUTIPAN<span style="color: rgb(204, 51, 204);">I. Daftar Pustaka</span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">1. Pengertian Daftar Pustaka </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Menurut Gorys Keraf (1997 :213) yang dimaksud dengan Daftar Pustaka atau Bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku. artikel-artikel. dan bahan-bahan penerbitan lainnya. yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sehagian dan karangan yang tengah digarap. Bagi orang awam. Daftar Pustaka mungkin tidak penting artinya, tetapi bagi seorang sarjana seorang calon sarjana. atau scorang cendekiawan. daftar kepustakaan itu merupakan suatu hat yang sangat penting. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Melalui daftar kepustakaan yang disertakan pada akhir tulisan itu. para sarjana atau cendekiawan dapat melihat kembali kepada sumber aslinya. Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai pertalian dengan isi pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula horison pengetahuannya dengan bermacam-macam referensi itu. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Dalam bab mengenai pengumpulan dan pengolahan data sudah diuraikan pula bagaimana caranya mcmpergunakan kcpustakaan. Serta bagaimana caranya mengumpulkan data-data yang diperlukan melalui kartu-kartu tik. Dalam hubungan ini. cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data- data itu (yaitu mempergunakan kartu tik yang berukuran 10 cmX12.5 cm) dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data-data dalam menyusun ketengkapan suatu karya ilmiah .</span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">2. Fungsi Daftar Pustaka </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Fungsi sebuah Daftar Pustaka hendaknya secara tegas dibedakan dari fungsi sebuah catatan kaki. Referensi pada catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Sebab itu referensi itu harus menunjuk dengan tepat tempat. dimana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan itu. Dalam hal ini selain pengarang, judul buku dan sebagainya. harus dicantumkan pu/a nomor halaman di mana pernyataan atau ucapan itu bisa dibaca. Sebaliknya sebuah Daftar Pustaka memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan. Karena itu fungsi catatan kaki dan Daftar Pustaka seluruhnya tumpang-tindih satu sama lain. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Di pihak lain Daftar Pustaka dapat pula dilihat dan segi lain. yaitu ía berfungsi sebagai pelengkap dan sebuah catatan kaki. Mengapa Daftar Pustaka itu dapat pula dilihat sebagai pelengkap? Karena bila seorang pembaca ingin mengetahui lebih lanjut tentang referensi yang terdapat pada catatan kaki. maka ia dapat mencarinya dalam Daftar Pustaka. Dalam Daftar Pustaka dapat mengetahui keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah itu.</span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">3. Unsur-unsur Daftar Pustaka </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Untuk persiapan yang baik agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan bibiografi itu, tiap penulis harus tahui pokok-pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah Daftar Pustaka adalah: </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(1) Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(2) Judul Buku, termasuk judul tambahannya. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(3) Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(4) Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid. nomor dan tahun. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Ada penulis yang memberikan suatu daftar Daftar Pustaka yang panjang bagi karya yang ditulisnya. Namun untuk penulisan karya-karya pada taraf permulaan cukup kalau diusahakan suatu daftar kepustakaan darii buku-buku yang dianggap penting, dan sungguh-sungguh diambil Sebagai pertimbangan atau dijadikan dasar orientasi dalam penyusunan bahan-bahan karya tulis itu. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Bila daftar Daftar Pustakanya cukup panjang, biasanya dibuat daftar ber-dasarkan klasifikasinya. Ada yang membedakan daftar yang hanya memuat buku, artikel majalah, artikel ensiklopedi, harian, dsb. Ada pula yang membuat daftar berdasarkan kaitannya dengan tema yang digarap: buku-buku atau referensi dasar, Daftar Pustaka khusus dan Daftar Pustaka pelengkap. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Persoalan lain yang perlu ditetapkan juga dalam hubungan dengan Daftar Pustaka adalah di mana harus ditempatkan daftar kepustakaan itu? Bila karangan tidak terlalu panjang, misalnya skripsi, maka cukup dibuat sebuah daftar Daftar Pustaka pada akhir karangan itu. Tetapi kalau bukunya sangat tebal , serta tiap bab cukup banyak bahan-bahan referensinya, maka dapat diusahakan sebuah Daftar Pustaka untuk tiap bab. Dalam hal terakhir ini ada kemungkinan bahwa sebuah karya dapat disebut berulang kali dalam bab-bab berikutnya. </span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">4. Bentuk Daftar Pustaka </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Cara penyusunan Daftar Pustaka tidak seragam bagi semua bahan referensi, tergantung dari sifat bahan referensi itu. Cara menyusun Daftar Pustaka untuk buku agak berlainan dan majalah, dan majalah agak berlainan dari harian, serta semuanya berbeda pula dengan cara menyusun Daftar Pustaka yang terdiri dan manuskrip-manuskrip yang belum diterbitkan, seperti tesis dan disertasi. Walaupun terdapat perbedaan antara jenis-jenis kepustakaan itu, namun ada tiga hal yang penting yang selalu harus dicantumkan yaitu: pengarang, judul, dan data-data publikasi. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Daftar Pustaka disusun menurut urutan alfabetis dan nama pengarangnya. Untuk maksud tersebut nama-nama pengarang harus dibalikkan susunannya: nama keluarga, nama kecil, lalu gelar-gelar kalau ada. Jarak antara baris dengan baris adalab spasi rapat. Jarak antara pokok dengan pokok adalah spasi ganda. Tiap pokok disusun sejajar secara vertikal. dimulai dan pinggir margin kiri. sedangkan baris kedua,. Ketiga, dan seterusnya dan tiap pokok dimasukkan ke dalam tiga ketikan (bagi karya yang mempergunakan lima ketikan ke dalam untuk alinea baru) atau empat ketikan (bagi karya yang mempergunakan 7 ketikan ke dalam untuk alinca haru). Bita ada dua karya atau lebih ditulis oleh pengarang yang sama. maka pengulangan namanya dapat ditiadakan dengan menggantikan-nya dengan sebuah garis panjang. sepanjang lima atau tujuh ketikan, yang disusul dengan sebuah titik. Ada juga yang menghendaki panjangnya garis sesuai nama pengarang. Namun hal terakhir ini akan mengganggu dari segi estetis, karena nantinya ada garis yang pendek ada pula garis yang panjang sekali. terutama kalau nama pengarang itu panjang. atau karena ada dua tiga nama pengarang. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Karena cara-cara untuk tiap jenis kepustakaan agak berlainan. Maka perhatikanlah ketentuan-ketentuan bagaimana menyusun urutan pengarang, judul dan data publikasi dan tiap jenis kepustakaan tersebut. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">a. Dengan seorang pengarang </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Hockett. Charles F. A Course in Modern Linguistics. New York: The Mac Millan Company. 1963. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(1). Nama keluarga (Hockett ). lebih dahulu. baru nama kecil atau inisial (Charles F.). kemudian gelar-gelar. Hal ini untuk memnudahkan penyusunan secara alfabetis </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(2). Jiku buku itu disusun olch sebuah komisi atau lembaga. maka nama komisi atau lembaga itu dipakai menggantikan nama pengarang. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(3) Jika tidak ada nama pengarang. maka urutannya harus dimulai dengan judul buku. Bagi judul buku dalam bahasa Indonesia. cukup kita memperhatikan huruf pertama dari buku tersebut. nama keluarga..Untuk buku yang ditulis dalam bahasa. lnggris. Jcrman atau Pcrancis dan bahasa-bahasa Barat yang lain. maka kata sandang yang dipakai tidak turut diperhitungkan: A, An, He, Das, Die, Le, La, dsb. Jadi kata berikutnyalah yang harus diperhitungkan untuk pcnyusunan Daftar Pustaka tersebut. Hal ini berlaku pula untuk artikel yang tidak ada nama pengarangnya. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(4) Judul buku harus digaris-bawahi (kalau dicetak ditempatkan dalam huruf miring). </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(5) Urutan data publikasi adalah: tempat publikasi penerbit dan penunggalan. Jika ada banyak tempat publikasi maka cukup mencantumkan tempat yang pertama. Jika tidak ada penanggalan. maka pergunakan saja tahun copyright terakhir yang biasanya ditempatkan di balik halaman judul buku. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(6) Pencantuman banyaknya halaman tidak merupakan hal yang wajib, sebab itu dapat pula ditiadakan. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(7) Perhatikan penggunaan tanda titik sesudah tiap keterangan: sesudah nama pengarang. sesudah judul buku, sesudah data publikasi dan kalau ada sesudah jumlah halaman. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(8) Perhatikan pula penggunaan titik dua sesudah tempat terbit. serta tanda koma sesudah nama penerbit. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">b. Buku dengun dua atau tiga pengarang </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Oliver. Robert T.. and Rupert L. Cortright. New Training for Effective Speech. New York: Henry Holt and Company, Inc.,1958 </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(1) Nama pengarang kedua dan ketiga tidak dibalikkan; dalam hal-hal lain ketentuannya sama seperti nomor a. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(2) Urutan nama pengarang harus sesuai dengan apa yang tercantum pada halaman judul buku, tidak boleh diadakan perubahan urutannya. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">c. Buku dengan banyak pengarang </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Morris, Alton C. et. al. College English, the First Year. New York : Harcourt, Brace & World. Inc., 1964 </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Untuk menggantikan nama-nama pengarang lainnya cukup di-pergunakan singkatan eta!. singkatan dan kata Latin et alii yang berarti dan lain-lain. Dalam hal ini dapat dipergunakan singkatan et. al. atau dkk (dan kawan-kawan). </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">d. Kalau edisi ber:kutnya mengalami perubahan </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Gleason, H. A. An Introduction to Descriptive Linguistics. Rev. ed.New York: Holt. Rinehart and Winston. 1961. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(1) Jika buku itu mengalami perubahan dalam edisi-edisi benikutnya, maka biasanya ditambahkan keterangan rev. ed. (revised edition = edisi yang diperbaiki) di belakang judul tersebut. Di samping itu ada juga yang tidak menyebut edisi yang dipcrbaiki. asal jelas menyebut cetakan ke-berapa: cetakan ke-2. cetakan ke7. dsb. Keterangan mengenai cetakan ini juga dipisahkan oleh sebuah titik. - </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(2) Penanggalan yang harus dicantumkan adalah tahun cetakan dari buku yang dipakai. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">e. Buku yang terdiri dan dua jilid atau lebih </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Intensive Course in English. 5 vols. Washington: English Language Service. inc.. 1964. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(1) Angka jilidnya ditempatkan sesudah judul. serta dipisahkan oleh sebuah tanda titik, dan selalu disingkat. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(2) Untuk penerbitan Indonesia bisa dipergunakan singkatan Jil. atau Jld. </span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">f. Sebuah edisi dan karya seorang pengarang atau !ebih </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Ali.Lukman. ed. Bahasa dan Kesusastraan Indonesia sebagai Tjemin Manusia Indonesia Baru. Djakarta: Gunung Agung. 1967 </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(1) Jika editornya lebih dan seorang, maka caranya sama seperti pada nomor b dan c. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(2) Ada juga kebiasaan lain yang menempatkan singkatan editor dalam tanda kurung (ed). </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">g. Sebuah Kumpulan Bunga Rampai atau Antologi </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Jassin, H. B. ed. Gema Tanah Air, Prosa dan Puisi. 2 JId. Jakarta: Balai Pustaka 1969. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">h. Sebuah Buku Terjemahan </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Multatuli. Max Have/aar, atau Ladang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H.B. Jassin, Jakarta: Djambatan, 1972. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(1) Nama pengarang asli yang diurutkan dalam urutan alfabetis. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(2) Keterangan tentang penterjemah ditempatkan sesudah judul buku, dipisahkan dengan sebuah tanda koma. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">i. Artike! dalam sebuah Himpunan </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Riesman, David. “Character and Society,” Toward Liberal Education. eds. Louis G. Locke, William M. Gibson. and George Arms. New York: Holt. Rinehart and Winston. 1962. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(1) Perhatikan: baik judul artikel maupun judul buku harus dimàsukkan; begitu pula penulis dan editorya harus dicantumkan juga. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(2) Judul artikel selalu ditulis dalam tanda kutip, sedangkan judul buku diganis-bawahi atau dicetak miring. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(3) Perhatikan pula tanda koma yang ditempatkan antara judul artikel dan judul buku, harus ditempatkan dalam tanda kutip kedua, tidak boleh sesudah tanda kutip. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(4) Jadi ketiga bagian dan kepustakaan ini tetapi dipisahkan dengan titik, yaitu pertama: nama pengarang penulis artikel, kedua judul artikel judul buku dan editor, ketiga tempat terbit — penerbit tahun terbit. </span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">j. Artike! dalam Ensik/opedi </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Wright, J.T. “Language Varieties: Language and Dialect,” Encyclopaedia of Linguistics, information and Control, hal. 243 - 251. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Wright, JT. “Language Varieties: Language and Dialect,” Encyclopaedia of Linguistics, information and Control (Oxford: Pergamon Press Ltd., 1969), hal. 243 - 251. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(1) Bila ada artikel yang jelas pengarangnya, maka nama pengarang itulah yang dicantumkan. Bila tidak ada nama pengarang. maka judul artikel yang harus dimasukkan dalam urutan alfabetisnya. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(2) Untuk penanggalan dapat dipergunakan nomor edisinya, dapat pula tahun penerbitnya </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(3) Perhatikan pula bahwa antar judul ensiklopedi dan keterangan tentang edisi atau tahun terbit, jilid dan halaman harus ditempatkan tanda koma sebagai pemisah. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(4) Contoh yang kedua sebenarnya sama dengan contoh yang pertama, hanya terdapat perbedaan berupa pemasukan tempat terbit dan penerbit. Bila tempat terbit dan penerbit dimasukkan, maka : tempat terbit, penerbit dan tahun terbit dimasukkan dalam kurung. Hal ini biasanya berlaku bagi ensiklopedi yang tidak terlalu umum dikenal. </span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">5. Macam-macam Daftar Pustaka </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">a. Buku-buku dasar : buku yang dipergunakan sebagai bahan orientasi umum mengenai pokok yang digarap itu. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">b. Buku-buku khusus : yaitu buku-buku yang dipakai oleh penulis untuk mencari bahan-bahan yang langsung bertalian dengan pokok persoalan yang digarap. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">c. Buku-buku pelengkap : buku-buku yang topiknya lain dari topik yang digarap penulis. </span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">6. Penyusunan Daftar Pustaka </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Untuk menyusun sebuah daftar yang final perlu diperhatikan terlebih dahulu hal-hal berikut : </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">a. Nama pengarang diurutkan menurut alfabet, Nama yang dipakai dalam urutan itu adalah nama keluarga. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">b. Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan alfabet. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka untuk referensi yang kedua dan seterusnya , nama pengarang tidak perlu diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketukan. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu spasi. Tetapi jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4 ketikan. (Gorys Keraf, 1997 : 222).</span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Catatan Kaki (Footnote) </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Pernyataan ilmiah yang kita gunakan dalam tulisan kita harus mencakup beberapa hal. Pertama kita harus mengidentifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut. Kedua, kita harus pula dapat mengidentifikasikan media komunikasi ilmiah tempat pernyataan itu dimuat atau disampaikan. Ketiga, harus pula dapat mengidentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut serta tempat dan itu tidak diterbitkan, tetapi disampaikan dalam bentuk seminar, maka harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Sumber yang lengkap tercantum di dalam daftar kepustakaan. Untuk skripsi/teks sumber dinyatakan dalam bentuk catatan kaki. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">1. Fungsi Catatan Kaki </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">2. Pemakaian </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Catatan kaki dipergunakan sebagai : </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">a) pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam reks atau sebagai petunjuk sumber; </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">b) tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula; </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">c) referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan; </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">d) tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">3. Penomoran</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggurakan angka Arab (1, 2 dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda baca apapun. Nomor itu dapat berurut untuk setiap halaman, setiap bab, atau seluruh tulisan.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">4. Penempatan </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Catatan kaki dapat ditempatkan langsung di belakang bagian yang diberi keterangan ( catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan teks. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Contoh </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Peranan. dan tugas kaum pria berbeda dengan dan peranan tugas kaum wanita. Sehubungan dengan, hal itu, Margaret Mead (1935) berdasarkan penelitiannya di beberapa masyarakat di Papua Nuguini, menyatakan bahwa perbedaan itu tidak semata-mata berdasarkan perbedaan jenis kelamin saja, melainkan berhubungan erat dengan kondisi sosial-budaya lingkungannya. 1 </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Margaret Mead, Sex and Temperament in Three Primitive Societies (New York : The American Library, 1950), pp. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Karena kondisi sosial budaya, mungkin berubah dan berkembang, maka peranan dan tugas itu juga mungkin berubah bertukar atau bergeser. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Antara catatan kaki dengan teks dipisahkan dengan garis sepanjang baris. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Cara yang lebih banyak dilakukan ialah dengan meletakkannya pada bagian bawah (kaki) halaman atau pada akhir setiap bab. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">5. Unsur-unsur Catatan Kaki </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">A. Untuk Buku </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">1) Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis dalam urutan biasa, diikuti koma (.). </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">2) Judul buku, ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas), digarisbawahi. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">3) Nama atau nomor seri, kalau ada. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">4) Data publikasi : </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(a) Jumlah jilid, kalau ada </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(b) Kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(c) Nama penerbit, diikuti koma di antara. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(e) Tahun penerbitan. tanda kurung </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">5) Nomor jilid kalau perlu. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">6) Nomor halaman diikuti titik (.) </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">B. Untuk Artikel dalm Majalah/Berkala </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">1) Nama pengarang. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">2) Judul artikel, di antara tanda kutip (“...”). </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">3) Nama majalah, digarisbawahi. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">4) Nomor majalah jika ada. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">5) Tanggal penerbitan. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">6) Nomor halaman. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">6. Catatan Kaki Singkat</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(A) Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di atas), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(B) op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya : nama pengarang, op.cit nomor halaman. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">(C) loc.cit. (Singkatan dari. loco citato, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman). </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">7. Contoh-contoh (Perhatikan Spasinya) </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">a) Dari Buku</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">2John Dewey, How We Think (Chicago: Henry Regnery Company, 1974), p. 75. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">3BP3K, Strategi Pengembangan Kekuaran Penalaran (Jakarta : Departemen P dan K, 1979), pp. 81 - 95. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">4Ibid., p. 15. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">5John Dewey, op.cit., p. 18. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">6John Dewy, loc.cit. </span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">7Boyd R. Mc Candless and Richard H. Coop, Adolescents : Behavior and Development (New York: Holt, Rinehart and Winston, 1979). p. 99. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">8J.E. Wert, C. D. Neidt, and J. S. Ahmann, Statistical Method in Educational and Psychological Research (New York: Appleton CenturyCrofts, Inc., 1954), p. 20U </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">9C., H. Johnston et.al., The Modern. High School (New York : Charles Scribner's Sons, 1914), p. 17. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">1OSutan Takdir Alisyahbana (edit.), The Modernization of Languages in Asia (Kuala Lumpur: The Malaysian Society of Asian Studies, 1967), P. IX. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">b) Dari Majalah </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">11Linus Simanjuntak, "Andaikan Kolam itu Bumi Kita", Suara Alam no 9 (1980), pp. 17 - 18. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">c) Dari Surat Kabar </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">12Tajuk Rencana daIam Kompas (Jakarta) , 7 Mei 1981. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">13Artikel dalam Sinar Harapan (Jakarta). 29 April 1981. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">d) Dari Ensiklopedia, </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">14John E. Bardach, "Fish," Encyclopedia Americana (New York: Americana Corporation, 1973), 11, pp. 289 309. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Perlu diketahui bahwa banyak cara yang teiah diterapkan sehubungan dengan pemakaian dan penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar kepustakaan. Apa yang baru saja anda pelajaari adalah salah satu di antaranya. Dalam pelaksanaannya, setiap perguruan tinggi menetapkan aturan tertentu mengenai hal itu. Meskipun aturan itu mungkin berbeda-beda, namun semua bersepakat untuk menghargai penemuan atau karya orang lain. </span><br /><br /> <br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">II. Kutipan</span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Kutipan adalah pengambilanalihan satuklimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argument dalam tulisan itu sendiri.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Kutipan sering kita pakai dalam penulisan karya ilmiah.Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak/belum menjadi pengetahuan umum,hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak/belum menjadi pendapat umum.jadi,pendapat pribadi tidk perlu dimasukkan sebagai kutipan.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya.Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepadaorang yang pendapatnya dikutip,dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut.Cara penyebutan kutioan ada 2 cara,yaitu system catatan kaki dan sistem catatan langsung ( catatan perut ).Kita harus memilih salah satu dan harus konsisten.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Kutipan Langsung dan Tak Langsung</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Pengutipan pendapat dari penulis lain dapat dilakukan dengan tiga bentuk di atas. Dalam praktiknya pada makalah atau karya tulis kutipan bisa dilakukan dengan 2 cara, yakni kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip:</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">1. Penulisan nama pengarang menggunakan nama akhir disertai tahun.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">2. Jika pengarangnya dua orang, ditulis nama akhir kedua pengarang tersebut.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">3. Jika pengarangnya lebih dari 2 orang, tuliskan nama akhir pengarang pertama diikuti dkk.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">4. Jika nama pengarangnya tidak ada, yang dicantumkan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan atau nama koran.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">5. Untuk karya terjemahan, nama pengarang yang dituliskan adalah nama pengarang asli.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">6. Mengutip dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh pengarang berbeda, dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Kutipan Langsung:</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">1. Kutipan yang kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (“…..”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, diikuti nama pengarang, tahun, dan nomor halaman. Tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Contoh:</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Soebroto (1990: 123) menyimpulkan “ada hubungan ‘yang erat’ antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan ‘yang erat’ antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebroto 1990: 123).</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">2. Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanda tanda kutip dan terpisah dari teks yang mendahului, dimulai pada ketukan keenam dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik dengan spasi tunggal.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">3. Apabila dalam mengetik kutipan langsung ada kata-kata yang dibuang, maka diganti dengan tiga titik. Kalau ada kalimat yang dibuang, diganti dengan empat titik.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Kutipan Tidak Langsung</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Kutipan tidak langsung dilakukan apabila menggunakan bahasa sendiri dalam mengutip pendapat seseorang. Penulisannya terpadu dalam teks dan tidak perlu tanda kutip.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Misalnya:</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Salimin (1990: 13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin 1990: 13)</span>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-43370301123457285962009-12-21T00:32:00.000-08:002009-12-21T00:40:44.318-08:00Pemilihan kalimat<span style="color: rgb(153, 51, 153);"> 1.) Jelaskan syarat-syarat topik yang baik ?</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Jawab;</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">a. Topik harus menarik perhatian penulis.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Topik yang menarik perhatian akan memotivasi pengarang penulis secara terus-menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.Suatu topik sama sekali tidak disenangi penulis akan menimbulkan kesalahan.Bila terdapat hambatan ,penulis tidak akan berusaha denngan sekuat tenaga untuk mengumpulkan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahka masalah.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">b. Diketahui oleh penulis.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Penulis hendaklah mengerti atau mengetahui meskipun baru prinsip-perinsip ilmiahnya.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Contoh:</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">• Mencari sumber-sumber data .</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">• Metode atau penerapan yang digunakan.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">• Metode analisis yang akan digunakan.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">• Buku-buku referensi yang digunakan.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">c. Jangan terlalu baru,jangan terlalu teknis dan jangan terlalu kontroversial.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Bagi penulis pemula,topik yang baru kemungkinan belum ada referensinya dalam kepustakaan.Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis bila tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya.Topik yang kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">d.Bermanfaat.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Topik yang dipilih hendakanya bermanfaat yang ditinjau dari segi akademis maupun segi praktis.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">e.Jangan terlau luas.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Penulis harus membatasi topik yang akan ditulis.Setipa penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan berbatas untuk digarap sehingga tulisannya dapat terfokus.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">2. )Jelaskan dan berikan contoh cara-cara pembatasan topik ?</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Jawab;</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Pembatasann topik sekurang-kurangnya dapat membantu pengarang dalam beberapa hal;</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">•Memungkinkan pennulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar-benar diketahuinya.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">•Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan cara;</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">a. Tetapkanlah topik dalam kedudukan central.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Contoh; Komunikasi.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">b.Ajukan pertanyaan apakah topik tersebut masih dapat dirinci , bila dapat tetapkan lah.</span><br /><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">c.Tetpkanlah yang mana subtopik yang akan dipilih</span><br /><br /> <br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">d. Ajukan pertanyaan apakah subtopik yang dipilih masih dapat dirinci lebih lanjut.</span><br /><br /> <br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Keterangan gambar;</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">PTN = Perguruan tinggi negeri</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">PTS = Perguruan tinggi swasta</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">UP = Universitas Pancasila</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">UG = Universitas Gunadarma</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">BSI = Bina sarana informatika</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Mhs = Mahasiswa</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Lalu dengan gambar tadi kita dapat menarik menjadi sebuah tema,dan yang paling terakhir yang tidak bisa di bagi lagi mejadi subobjek.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Dirumuskan menjadi sebuah tema;</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">“Komunikasi antar mahasiswa junior gunadarma”</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">3.)Sebutkan dan jelaskan cara-cara judul atau topik yang baik ?</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Jawab :</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">1. Jelas gagasan pokok dan tujuannya.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">2. Ada kesatuan gagasan.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">3. Dikembangkan dengan baik:</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">• Gagasan pokok rinci.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">• Rincian diurutkan secara logis.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">4. Asli;</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">• Pokok persoalan.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">• Sudut pandang.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">• Rangkaian kalimat.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">• Pilihan kata.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">5. Judul harus;</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">a.Asli ;</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Jangan menggunakan judul yang sudah pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan sinonimnya.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">b.Relevan;</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Setelah menulis,baca ulang karangan anda, lalu carilah judul yang relevan dengan karangan anda.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">c.Provokatif;</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Judul tidak boleh terlalu sederhana, sehingga(calon) pembaca sudah dapat menduga isi karangan anda, kalau(calon) pembaca sudah dapat menebak isinya tentu karangan anda sudah tidak menarik lagi.</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">d.Singkat;</span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153);">Judul yang singkat memungkinkan pembaca menangkap secara cepat maknanya,Bila judul itu panjang,(calon) pembaca harus membuang energi terlebih dahulu untuk membacanya. </span>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-67652329255861405952009-12-21T00:15:00.000-08:002009-12-21T00:28:01.221-08:00Kerangka Karangan / Outline<p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.</p> <h3 style="color: rgb(102, 0, 204);">1. Manfaat Kerangka Karangan:</h3> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">a. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.<br />b. Untuk menyusun karangan secara teratur. Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.<br />c. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca.<br />d. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan; misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian, atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan, sedangkan di bagian lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.<br />e. Memudahkan penulis mencari materi pembantu. Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkan kembali kepada kerangka karangan yang hakekatnya sama dengan apa yang telah dibuat penggarapnya. Dengan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum dari karangan itu. Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyelurih, bukan secara terlepas-lepas.</p> <h3 style="color: rgb(102, 0, 204);">2. Pola Susunan Kerangka Karangan</h3> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">a. Pola Alamiah Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu <span id="more-142"></span>berdasarkan urutan ruang, urutan waktu, dan urutan topik yang ada.<br />b. Pola Logis Pola logis berdasar urutan:</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">1) klimaks – anti klimaks<br />2) umum – khusus<br />3) sebab – akibat<br />4) proses<br />5) dan lain-lain.</p> <h3 style="color: rgb(102, 0, 204);">3. Macam-macam Kerangka Karangan</h3> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">a. Berdasar Sifat Rinciannya:</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">1) Kerangka Karangan Sementara / Non-formal:</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">cukup terdiri atas dua tingkat, dengan alasan:</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">a) topiknya tidak kompleks</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">b) akan segera digarap</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">2) Kerangka Karangan Formal:</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">terdiri atas tiga tingkat, dengan alasan:</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">a) topiknya sangat kompleks</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">b) topiknya sederhana, tetapi tidak segera digarap</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">Cara kerjanya:</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">Rumuskan tema berupa tesis , kemudian pecah-pecah menjadi sub-ordinasi yang dikembangkan untuk menjelaskan gagasan utama. Tiap sub-ordinasi dapat dirinci lebih lanjut. Tesis yang dirinci minimal tiga tingkat sudah dapat disebut Kerangka Karangan Formal.<br />b. Berdasar perumusan teksnya<br />1) Kerangka Kalimat<br />2) Kerangka Topik<br />3) Gabungan antara Kerangka Kalimat dan Kerangka Topik</p> <h3 style="color: rgb(102, 0, 204);">4. Syarat Kerangka Karangan yang baik</h3> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">a. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.<br />Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang Jelas. Lalu buatlah tesi atau pengungkapan masksud.<br />b. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.<br />Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit tersbut harus dirinci.<br />c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide atau pikiran itu tergambar jelas.<br />d. Harus menggunakan simbol yang konsisten.<br />Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan. kali ini kita coba tinjau terlebih dahulu langkah-langkah menyusun karangan satu per satu.</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">1. Menentukan tema dan judul</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">Sebelum anda mau melangkah, yang pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema. namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya :</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">a. jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.<br />b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.<br />c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">Kadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat-syarat diatas. Contohnya ketika lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya.</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">Ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">JUDUL</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">- Ada dua cara pembatasan topik ? judul karangan<br />- masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana, dan kapan.<br />- Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik.<br />- Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.<br />- Judul tidak harus sama dengan topik.<br />- Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas.<br />- Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya.<br />- Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya.<br />- Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu.<br />- Ada judul yang mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuah laporan eksposisi, contohnya :<br />“Suatu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak Memadai”.<br />Syarat judul yang baik<br />- harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut.<br />- judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.<br />- harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Bila harus membuat judul yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang.<br />- tidak provokatif.<br />Judul karangan sedapat-dapatnya :<br />A. singkat dan padat,<br />B. menarik perhatian, serta<br />C. menggambarkan garis besar (inti) pembahasan.</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">Contoh : Upaya menurunkan risiko bahaya letusan gunung Penanggulangan krisis air di Jakarta</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">Tujuan perlu dirumuskan dengan gamblang agar jelas apa yang akan dicapai oleh tulisan ini.<br />Tujuan dapat diungkapkan dengan kata operasional :<br />- Menanggulangi<br />- Mengurangi<br />- Menemukan<br />- Meningkatkan<br />- Mengoptimalkan<br />- Mengevaluasi<br />- Mengendalikan</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">Tambahan :<br />- Banyak orang beranggapan bahwa topik = judul.<br />- Topik merupakan pokok yang akan diperikan atau masalah yang akan dikemukakan.<br />- Judul adalah nama karya tersebut.<br />- Tema lebih luas lingkupnya dan biasanya lebih abstrak; tema dapat dibagi-bagi menjadi beberapa topik. Dari topik dapat muncul judul-judul.<br />- Walaupun topik yang dipilih sama, tetapi makksudnya berlainan, maka tema yang dihasilkan juga lain. Selanjutnya penggarapan dan materi-materi yang dipilih pun berbeda.<br />- Setelah topik ditetapkan, maksud topik diuraikan langkah selanjutnya membuat sebuah rumusan tentang masalah dan tujuan yang akan dicapai. Perumusan itu tidak lain adalah tema karangan. Tema karangan itu berbentuk satu kalimat, satu alinea.</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">2. Mengumpulkan bahan</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">Sudah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. buat apa ide muluk-muluk kalau tidak diperlukan. perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.<br />Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. banyak cara memngumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara masing-masing sesuai juga dengan tujuan tulisannya.</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">3. menyeleksi bahan</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">Sudah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya :<br />1. catat hal penting semampunya.<br />2. jadikan membaca sebagai kebutuhan.<br />3. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">4. Membuat kerangka</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.<br />berikut fungsi kerangka karangan :<br />a. memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis<br />b. memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan<br />c. membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">tahapan dalam menyusun kerangka karangan :<br />a. mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul)<br />b. mengatur urutan gagasan.<br />c. memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab<br />d. membuat kerangka yang terperinci dan lengkap</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">kerangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. soalnya bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir)</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">5. mengembangkan kerangka karangan</p> <p style="text-align: justify; color: rgb(153, 51, 153);">proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan. pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah.<br /></p>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4539863167377270832.post-39249618796618742172009-11-05T06:47:00.000-08:002009-12-21T00:49:08.344-08:00Kalimat Efektif<span style="color: rgb(204, 51, 204);font-size:130%;" ><a href="http://readone82.blogdetik.com/2009/08/26/kalimat-efektif/" rel="bookmark">Kalimat Efektif</a></span><br /><div style="color: rgb(204, 51, 204);" id="content"><div class="post"><div class="storycontent"> <p>Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara.<br />Ciri-ciri kalimat efektif: (memiliki)<br />1. KESATUAN GAGASAN<br />Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal.</p> <p>Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.</p> <p>Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan)</p> <p>2. KESEJAJARAN<br />Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.</p> <p> Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.</p> <p>Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.<br />Kalimat itu harus diubah :<br />1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan<br />2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.</p> <p>3. KEHEMATAN<br />Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.<br /> Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.</p> <p>Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.<br />Kalimat yang benar adalah:<br /> Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.</p> <p>4. PENEKANAN<br /> Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.<br /> Caranya:<br />• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.<br />Contoh :<br />1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain<br /> 2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.<br />• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.<br />Contoh :<br />1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.<br />2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.<br />3. Bisakah dia menyelesaikannya?<br />• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.<br />Contoh :<br />Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.</p> <p>• Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.<br />Contoh :<br />1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.<br />2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.</p> <p>5. KELOGISAN<br />Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.<br /> Contoh :<br /> Waktu dan tempat saya persilakan.</p> <p>Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;<br /> Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.</p></div></div></div>Nadirahttp://www.blogger.com/profile/00967188143332616411noreply@blogger.com0